Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menempati peringkat ke-8 sebagai daerah dengan jumlah investor pasar modal terbanyak di Indonesia.
- Sumsel Kembali Uji Coba Budidaya Padi Apung di Jakabaring, Siapkan 61 Varietas
- TO Narkoba Lubuklinggau Ditangkap, Polisi Sita 2,66 Gram Sabu
- Wako Lubuklinggau Minta Camat Cari Lahan Pertanian dan Perkebunan Warga yang Tak Produktif untuk Dikelola
Baca Juga
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Unit Edukasi Layanan Jasa Investor PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Ruth Yendra I, dalam kegiatan Workshop Wartawan – Media Gathering yang digelar di Palembang, Jumat (13/6/2025).
"Sumsel menduduki urutan ke-8 dari 38 provinsi untuk kategori jumlah investor pasar modal," kata Ruth.
Berdasarkan data KSEI hingga Juni 2025, jumlah investor di Sumsel mencapai 395.770 orang dengan total aset mencapai Rp17,94 triliun. Angka ini berkontribusi terhadap total aset investor pasar modal di Pulau Sumatera yang mencapai Rp118,97 triliun.
Dari sisi gender, investor di Sumsel masih didominasi laki-laki sebesar 61,63 persen, sementara perempuan tercatat 38,63 persen. Sementara dari sisi pendidikan, lulusan SMA sederajat mendominasi dengan persentase 56,22 persen.
Menariknya, profil profesi investor di Sumsel menunjukkan 27,1 persen berasal dari kalangan pegawai, baik swasta, negeri, maupun guru. Disusul oleh pelajar dengan kontribusi signifikan sebesar 23,25 persen.
Ruth juga menyebutkan bahwa tren ini selaras dengan data nasional, di mana generasi Gen Z dan Milenial mendominasi profil investor pasar modal di Indonesia, dengan total mencapai 80,76 persen.
“Gen Z dan Milenial kini menjadi kekuatan baru dalam perkembangan pasar modal nasional. Mereka tumbuh di era digital dan semakin melek investasi,” ujarnya.
Sebagai informasi, generasi Z mencakup kelahiran 1997–2012, sementara generasi Milenial meliputi kelahiran 1981–1996.
- Sumsel Kembali Uji Coba Budidaya Padi Apung di Jakabaring, Siapkan 61 Varietas
- TO Narkoba Lubuklinggau Ditangkap, Polisi Sita 2,66 Gram Sabu
- Wako Lubuklinggau Minta Camat Cari Lahan Pertanian dan Perkebunan Warga yang Tak Produktif untuk Dikelola