Soal TNI Diusulkan Tambah Angkatan Siber, DPR Sebut Perlu Kajian Komperhensif

Christina Aryani/Ist
Christina Aryani/Ist

Usulan Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto, soal pembentukan angkatan siber, melengkapi matra Angkatan Darat, Laut dan Udara di Tentara Nasional Indonesia (TNI), merupakan ide menarik.


"Ini ide menarik, tapi perlu kajian ilmiah yang matang dan komprehensif," kata anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani, dalam keterangannya, Kamis (10/8).

Politikus Golkar itu berpendapat, untuk membentuk angkatan siber sebagai matra keempat di TNI, tentu memiliki dampak dan konsekuensi, sehingga dibutuhkan kajian ilmiah mendalam.

"Banyak yang harus dipertimbangkan, mengingat saat ini kita juga sudah punya BSSN, dan di internal TNI sendiri sudah memiliki unit siber, di masing-masing angkatan. Intinya dikaji dulu secara ilmiah dan komprehensif,” katanya.

Yang patut dipertimbangkan, kata Christina, antara lain soal struktur organisasi dan kelembagaan di TNI, pola rekrutmen, SDM, jenjang karir, daya dukung anggaran, dan tentu praktiknya di negara lain seperti Amerika Serikat dan Singapura, yang sudah memiliki angkatan serupa, seperti apa.

"Katakan saja anggaran, kita tahu BSSN saja daya dukung anggarannya masih minim. Kalau ada angkatan baru, bagaimana dukungan anggarannya nanti. Intinya, sebagai ide oke dan menarik, dan bisa jadi relevan, tinggal dikaji saja secara ilmiah," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto, mengusulkan pembentukan angkatan siber untuk melengkapi matra darat, laut dan udara yang sudah ada di tubuh TNI.

"Saya harus menawarkan roadmap-nya, apakah Indonesia nanti seperti Singapura, punya angkatan siber melengkapi angkatan darat, laut dan udara," kata Andi, dalam Seminar Nasional Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045, di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (7/8).