Tembakan laser pemindai suhu, masker, hingga bau alkohol dari disinfektan dan hand sanitizer tampaknya akan menjadi hal-hal yang terus ditemui oleh siswa di Singapura ketika bersekolah.
- Soal Penerapan PTM, DPRD Sumsel: Pemerintah Harus Pastikan Keamanan dan Kesiapannya
- Pelajar Muba Wakili Sumsel ke Lomba Bertutur Nasional
- Disdik Palembang Hanya Terapkan PTM di 120 Sekolah
Baca Juga
Ya. Banyak anak-anak Singapura yang sudah mulai kembali bersekolah pada Selasa (2/6).
Menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Asia tidak membuat Singapura takut untuk melonggarkan pembatasan sosialnya secara bertahap.
Selain sekolah, salon dan beberapa bisnis juga dibuka pada hari yang sama.
"Anda harus memulai kembali kehidupan normal pada suatu saat. Sekolah melakukan semua langkah yang mungkin untuk menghindari virus," ujar Harsha Yavagal, yang baru mengirim anak-anaknya ke sekolah.
Seperti yang dikatakan oleh Yavagal dan seperti yang dilaporkan CNA, pemerintah Singapura melakukan berbagai langkah agar bisa menjamin keselamatan anak-anak saat bersekolah. Setelah bel berbunyi, siswa akan menyanyikan lagu kebangsaan dengan tetap memakai masker. Guru kemudian meminta para siswa untuk mengecek suhunya sendiri dan mencatatnya.
Para siswa juga diedukasi untuk terus membersihkan termometer dan barang-barang lain dengan lap alkohol. Di kantin, para siswa duduk secara terpisah. Alih-alih melakukan percakapan secara langsung, para guru meminta siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai kembali ke sekolah melalui smartphone.
Seperti pengalaman dan studi dari beberapa negara di Eropa, relaksasi memicu meningkatnya risiko infeksi Covid-19. Saat ini saja, Singapura sudah melaporkan lebih dari 35 ribu kasus Covid-19 yang didominasi oleh para pekerja migran.
- Pj Gubernur Sumsel Akan Bahas Carut Marut PPDB SMA dengan Ombudsman
- SMA Negeri 6 Palembang Raih Juara 1 di Festival Generative AI Sumsel 2024
- Puskass Luncurkan Buku untuk Mengungkap Sejarah Gajah Palembang