Disdik Palembang Hanya Terapkan PTM di 120 Sekolah

Kadisdik Kota Palembang Ahmad Zulinto. (Alwi Alim/rmolsumsel.id
Kadisdik Kota Palembang Ahmad Zulinto. (Alwi Alim/rmolsumsel.id

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang secara bertahap menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di 120 sekolah. Rinciannya, 30 SMP dan 90 SD. Untuk SD, tiap kecamatan hanya ditunjuk 5 sekolah. Pelaksanaan dijadwalkan 6 September mendatang.


Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto mengatakan, penunjukan sekolah berdasarkan kesiapan pelaksanan protokol kesehatan (prokes) yang sudah dilakukan.

“Kalau seluruh sarana dan prasarana pelaksanaan prokesnya lengkap, sekolah bisa melaksanakan PTM,” ujar Zulinto di sela kunjungan Wali Kota Palembang, Harnojoyo di SMP Negeri 1 Kota Palembang, Selasa (31/8).

Zulinto menjelaskan, sekolah wajib menjalankan mekanisme prokes dalam menerima peserta didik. Seperti orangtua hanya mengantar dari pinggir jalan. Nantinya, ada Satgas yang menyambut mereka (anak didik). Lalu, sebelum masuk akan diminta mencuci tangan terlebih dahulu.

Kemudian diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo Gun. Setelah dinyatakan aman maka anak didik diperbolehkan masuk kelas dan tidak boleh lagi untuk berkeluyuran dan semua harus masuk kelas.

Untuk memastikan keamanan para anak didik. Sistem pembelajaran pun dibagi menjadi tiga shif yang masing-masing shif selama dua jam. Kemudian, antar pergantian shif diberikan waktu 30 menit agar tidak ada pertemuan yang menyebabkan kerumunan. Dia juga mengakui jika mata pelajaran yang diberikan pun hanya bersifat yang penting saja.

"Jangan sampai orangtua bandel dan tidak langsung pergi usai mengantar anaknya. Apalagi, sampai menunggu. Ini akan menyebabkan kerumunan," terangnya.

Ia menuturkan, sekolah yang ditunjuk untuk menerapkan PTM hanya sebagian kecil dari jumlah sekolah di Kota Palembang. Dari total 60 SMP Negeri di Palembang, pihaknya hanya menetapkan 30 SMP Negeri untuk menerapkan PTM. Sedangkan, SMP Swasta dalam pengusulannya ada 60 SMP. Namun, pihaknya masih akan melakukan verifikasi terlebih dahulu selama seminggu kedepan.

“Untuk SD, ada Lima SD yang terdiri dari 3 SD Negeri dan 2 SD Swasta. Lalu, 3 PAUD per kecamatan," terangnya.

Jumlah sekolah tersebut bisa saja bertambah sesuai dengan hasil evaluasi. Dia mengaku pihaknya tidak mewajibkan anak didik yang ikut PTM ini untuk vaksinasi. Karena menurutnya demi keamanan anak didik sudah hampir seluruh guru divaksinasi. Meskipun begitu, pihaknya telah menyerahkan data keseluruhan anak didik di Kota Palembang ke Dinkes Palembang agar dilakukan vaksinasi.

“Kami masih menunggu vaksin ini karena rencananya akan ada vaksinasi massal dari BIN untuk 1.500 dosis anak sekolah,” tutupnya.