Cegah Omicron Masuk Lingkungan Sekolah, Ini yang Dilakukan Disdik Sumsel

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Pahlevi. (Mita Rosnita/Rmolsumsel.id).
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Pahlevi. (Mita Rosnita/Rmolsumsel.id).

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Pahlevi mengatakan saat ini sudah 94,8 persen sekolah di Sumsel aktif melakukan pembelajaran di gedung sekolah masing-masing.


"PTM kita masih secara bertahap, sebab yang tahu persis kondisi di lapangan adalah sekolah bersama orang tua wali murid," katanya saat diwawancarai, Selasa (25/1).

Meski telah mengalami peningkatan sejak penetapan awal, Riza tetap mengimbau sekolah agar tetap waspada dengan kemungkinan terjadinya kasus Omicron yang saat ini diketahui telah masuk Indonesia.

"Alhamdulillah saat ini kasus Omicron saya koordinasi dengan dinas kesehatan masih zero dan harapan kita di lingkungan sumsel itu tidak ada kita juga melakukan tatap muka secara bertahap yang dibagi menjadi dua sesi atau kelompok," sambungnya. 

Guna mencegah Omicron masuk ke lingkungan pendidikan, dirinya memastikan selalu melakukan koordinasi dengan gugus tugas di dinas pendidikan per kabupaten/kota dan juga komunikasi dengan setiap sekolah, memastikan kesehatan siswa agar tetap terjaga.

"Kalau ada anak yang sakit tidak perlu dipaksa ke sekolah, artinya sekolah harus cepat dan tanggap melihat kondisi tersebut sebagai upaya dini pencegahan bertambahnya kasus covid-19 di lingkungan pendidikan," ujarnya pula.

Terakhir dia menyampaikan serapan Vaksinasi anak dan tenaga pendidikan secara menyeluruh sudah mencapai 90 persen. "Sedangkan sisanya merupakan siswa atau tenaga pendidikan yang memiliki penyakit bawaan sehingga tidak bisa kita paksakan," tandas dia.