Tak Cukup Rekam Jejak Jabatan, Kadisdik Sumsel Ditarget Ciptakan Inovasi dan Terobosan  

Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel/ist
Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel/ist

Penunjukkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumsel baru-baru ini mendapat protes dari sejumlah kalangan masyarakat. 


Pasalnya, meski telah diisi oleh pejabat definitif, Teddy Meilwansyah, namun jabatan tersebut masih diisi oleh Pelaksana Harian (Plh) Kadisdik, Sutoko yang notabene pejabat lama. 

Mereka menginginkan agar Sutoko digantikan oleh pejabat lain yang lebih berkompeten. Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni dalam pernyataan resminya, kemudian memberikan jawaban atas polemik penunjukkan pejabat tersebut.

Berdasarkan penelusuran, Kadisdik Sumsel, Teddy Meilwansyah telah memiliki pengalaman dan rekam jejak dalam memimpin institusi Dinas Pendidikan sewaktu menjabat Kadisdik Kabupaten OKU periode 2019-2022 sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumsel. 

Latar belakang pendidikannya juga diketahui lulusan Magister Program Manajemen Kependidikan. Dari sisi pengalaman jabatan, Teddy juga pernah menjabat sebagai kepala daerah yakni Pj Bupati Muara Enim pada 21 Juni 2018 dan Plh Bupati Ogan Komering Ulu pada 9 Maret 2022. 

Sementara saat ini, Teddy menjabat resmi menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Ogan Komering Ulu sejak 23 Juni 2022. Hal itulah yang lantas membuat Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menunjuk Sutoko sebagai Plh Kadisdik Sumsel. 

Sebab, sesuai dengan Permendagri No 4 tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota yang diisi oleh Eselon II di tingkatan Provinsi maupun Kementerian, jabatan yang ditinggalkan harus diisi oleh Plh. 

Penunjukkan Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel yang diemban Sutoko juga sudah melalui pertimbangan latar belakang jabatan dan pendidikan yang tepat. 

Berdasarkan penelusuran, Sutoko merupakan lulusan Magister program Administrasi dan Kebijakan Pendidikan dari Universitas Sjakhyakirti Palembang. 

Sutoko sendiri tercatat telah menjabat sebagai Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan sejak 14 April 2023. Selain itu, Sutoko juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat selama kurang lebih dua tahun. Kemudian, dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat selama kurang lebih dua tahun. 

Sutoko juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lahat selama empat tahun. Bahkan yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai guru di SMK PGRI 2 Lahat selama 6 tahun. Kemudian, Sutoko juga pernah menjabat sebagai Kepala SMK PGRI 2 Lahat selama 7 tahun dan Kepala SMK Negeri 1 Lahat selama 4 tahun.

"Saat ini Provinsi Sumsel memiliki Kepala Dinas Pendidikan yang tak perlu kita ragukan lagi kualitasnya dan telah terbukti kemampuannya untuk mengemban jabatan ini," kata Fatoni dalam keterangan resminya, Sabtu (23/3/2024).

Ciptakan Inovasi dan Terobosan untuk Menjawab Masalah dan Tantangan

Rekam jejak pendidikan dan pengalaman jabatan saja, nyatanya belum cukup untuk membuktikan keduanya sebagai pejabat yang berkemampuan dalam menjawab permasalahan di dunia pendidikan Sumsel. Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Dinas Pendidikan Sumsel kedepan. 

Apalagi, dunia pendidikan Sumsel sempat tercoreng akibat temuan Ombudsman RI mengenai maladministrasi dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2023/2024. Sehingga inovasi dan terobosan dari Kepala Dinas maupun Palaksana harian harus menjawab tantangan serta permasalahan yang muncul.

"Ini ada orang (pejabat,red) yang menimbulkan masalah tapi kembali ditunjuk sebagai Plh Kadisdik Sumsel, kan jadi pertanyaan kita. Apakah kedepannya masih mampu menangani atau malah mengulangi kembali," kata Pengamat Politik, Ade Indra Chaniago. 

Menurut Ade, terobosan ataupun inovasi yang nantinya akan dilakukan menjadi jawaban atas kinerja pejabat yang telah ditunjuk. Walaupun dianggap menjadi biang kerok atas temuan Ombudsman RI dan Irjen Kemendikbudristek terhadap PPDB Tahun Ajaran 2023/2024, Sutoko harus menunjukkan kinerjanya dalam PPDB tahun ajaran baru mendatang. 

Tak hanya itu, Ade juga menanti gebrakan dari pejabat yang baru untuk mengatasi mahalnya biaya pendidikan bagi masyarakat Sumsel. "Tunjukkan kepada kami kinerja dari Kepala Dinas Pendidikan, terobosan apa yang telah dilakukan dan hasilnya," ungkapnya.