Surat Ulu Akan Jadi Muatan Lokal di Lahat

Suasana Focus Group Discussion (FGD) Kearifan Lokal Pelestarian Naskah Kuno dan Aksara Ulu Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.(Handout)
Suasana Focus Group Discussion (FGD) Kearifan Lokal Pelestarian Naskah Kuno dan Aksara Ulu Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.(Handout)

 Sebagaimana diketahui Kabupaten Lahat terkenal akan keindahan alam dan budayanya yang tak pernah habis untuk dieksplore dan diekspose. Peninggalan budaya Kabupaten Lahat  berupa peninggalan dari masa prasejarah, masa sejarah hingga masa awal kemerdekaan menghiasi lebar perjalanan Kabupaten Lahat.


Kabupaten Lahat yang mendapat julukan Negeri Seribu Megalitik ini menyimpan banyak literasi di masa lalu yaitu Surat Ulu atau Aksara Ulu atau Aksara Ka ga nga yang ditulis pada bambu gelondongan, gelumpai, tanduk kerbau, kaghas (kulit kayu) dan kertas. Huruf yang disebut dengan Surat Ulu karena berasal dari daerah uluan wilayah Sumatera Selatan seperti Kabupaten Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang dan Muara Enim.

Beberapa penduduk di desa dan kecamatan di Kabupaten Lahat hingga ini masih menyimpan Surat Ulu tersebut bahkan diantaranya masih menganggap benda keramat sehingga tidak boleh dilihat oleh orang lain. Karena kondisi tersebut maka keberadaan Surat Ulu semakin terdengar asing bagi masyarakat Kabupaten Lahat. Tidak banyak orang yang bisa menulis dan membaca Surat Ulu.

Surat Ulu yang merupakan bagian dari manuskrip yang termaktub dalam UU nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang perlu dilestarikan keberadaannya.

Keberadaan Surat Ulu juga menjadi perhatian khusus Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat Neil Aldrin yang didukung penuh oleh Pj Bupati Lahat Muhammad Farid.

Keseriusan tersebut dibuktikan dengan diangkatnya Aksara Ulu atau  Surat Ulu menjadi proyek perubahan dengan judul : " Strategi Pelestarian  Aksara Ulu Huruf Ka Ga Nga Melalui Pengenalan dan Penerapan Pada Pembelajaran Muatan Lokal di Satuan Pendidikan Kabupaten Lahat, 3 Ulu lalu

Dalam kesempatan tersebut Neil Aldrin juga mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Kearifan Lokal Pelestarian Naskah Kuno dan Aksara Ulu Sumatera Selatan.

“Nantinya Surat Ulu akan menjadi pelajaran di sekolah SD dan SMP di Kabupaten Lahat sebagai mata pelajaran muatan lokal sehingga nantinya masyarakat Kabupaten Lahat akan mengenal, mencintai dan melestarikan keberadaan Surat Ulu,” kata Neil Aldrin, Sabtu (6/7).

Menurutnya, melihat kondisi yang ada saat ini maka Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2024 ini telah melakukan beberapa langkah nyata guna pelestarian Surat Ulu yang merupakan warisan budaya Kabupaten Lahat antara lain pemasangan nama jalan dengan huruf Surat Ulu, nama Kantor Bupati Lahat, name tag pegawai se Kabupaten Lahat dan sosialisasi Surat Ulu.

“Sosialisasi pertama telah dilakukan terhadap seluruh pimpinan instansi pemerintah baik instansi Pemerintah Kabupaten Lahat maupun instansi vertikal, selanjutnya sosialisasi dan pelatihan Aksara Ulu  kepada para pegawai dan guru di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat,”katanya.