Pemkab Musi Banyuasin (Muba) berupaya untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
- Dapat Sabu dari Pacar, Ibu Muda di Muratara Ditangkap Lagi "Ngefly" Dalam Pondok
- Akibat Gelar Organ Tunggal Tanpa Izin, Warga Lubai Ulu Harus Berurusan dengan Hukum
- Aktivitas Pertambangan Sriwijaya Bara Priharum Sebabkan Longsor, Warga Tuntut Ganti Rugi
Baca Juga
Di tahun 2023 ini, Pemkab Muba pun telah menyiapkan dana sebesar Rp32 untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Demikian diakui oleh Kepala Dinsos Muba, Ardiansyah, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, kemiskinan ekstrem adalah fenomena multidimensi dimana kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu, makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal dan lainnya.
Berdasarkan Data P3KE Muba desil 1 sampai 3 sebesar 239.549 jiwa. Data Desil 1 yang disisir oleh Bappeda Muba sebesar 66.326 jiwa dan 12.744 KK.
Jadi dari hasil pemadanan data bersama Bappeda usulan skema yang bisa diterapkan anggaran bantuan ekstrem sebesar Rp32.025.000.000.
"Arahan pak Presiden Jokowi, Target 0 persen untuk kemiskinan ekstrem tahun 2024," katanya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Muba, Yudi Herzandi mengatakan, untuk mengatasi permasalahan ini tentunya harus melibatkan multi sektor yang mana bagian terbesarnya itu adalah perencanaan.
Sebab, lanjutnya dalam sebuah perencanaan kita tidak bisa lepas dari data. Namun jika tidak ada data yang akurat dan terpercaya, maka penanggulangan kemiskinan ekstrem ini tidak akan dapat kita lakukan dengan benar.
"Kami minta OPD terkait untuk membuat sebuah big data yang jelas dan terperinci agar nantinya dapat dilakukan tindakan yang tepat terhadap data tersebut," pungkasnya.
- Gerak Cepat Tim PSC 119 Muba, Bantu Pasien ODGJ Asal Muratara
- Pemkab Muba Gelar FGD Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar
- Jelang Nataru, Pemkab Muba Kembali Optimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Desa