Induk Facebook, Meta, akan memberhentikan banyak karyawan pada pekan ini. Reuters menulis dengan mengutip laporan dari Wall Street Journal bahwa pengurangan karyawan akan dilakukan dalam skala besar, yang pertama dalam sejarah Meta.
- Akun Facebook Diskominfo PALI Diretas, Berisi Konten Video Parenting
- CEO Meta Mark Zuckerberg Tolak Program Kesehatan Mental Untuk Remaja Pengguna Facebook dan Instagram
- Promosikan Judi Online Lewat di 17 Akun Facebook, Dua Perempuan dan Satu Pria Ditangkap Tim Siber Polda Sumsel
Baca Juga
Laporan lain menyebutkan bahwa pengurangan karyawan tersebut kemungkinan akan dilakukan lusa, Rabu (9/11).
Meta memperkirakan kuartal keempat yang lemah dan biaya yang jauh lebih besar tahun depan, yang menghapus sekitar 67 miliar dolar AS dari nilai pasar saham Meta, menambah lebih dari setengah triliun dolar nilai yang telah hilang tahun ini.
Prospek mengecewakan datang ketika Meta bersaing dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat, persaingan dari TikTok, perubahan privasi dari Apple (AAPL.O), kekhawatiran tentang pengeluaran besar-besaran untuk metaverse, dan ancaman regulasi yang selalu ada.
Saham Meta telah anjlok 73 persen tahun ini, jatuh ke level terendah sejak awal 2016. Raksasa media sosial itu sekarang menjadi pemain terburuk di S&P 500 pada 2022, menurut laporan CNBC.
Chief Executive Mark Zuckerberg mengatakan dia mengharapkan investasi metaverse memakan waktu sekitar satu dekade untuk membuahkan hasil. Sementara itu, dia harus membekukan perekrutan, menutup proyek, dan mengatur ulang tim untuk memangkas biaya.
Pemegang saham Meta, Altimeter Capital Management, dalam sebuah surat terbuka kepada Mark Zuckerberg mengatakan bahwa perusahaan perlu merampingkan dengan memotong karyawan dan belanja modal. Ia berterus terang bahwa Meta telah kehilangan kepercayaan investor karena menggenjot pengeluaran dan berputar ke metaverse.
Hal yang sama juga terjadi pada berapa perusahaan teknologi lain, termasuk Microsoft Corp (MSFT.O). Mereka telah memangkas pekerja dan mengurangi perekrutan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat karena suku bunga yang lebih tinggi, meningkatnya inflasi dan krisis energi di Eropa.
- Akun Facebook Diskominfo PALI Diretas, Berisi Konten Video Parenting
- CEO Meta Mark Zuckerberg Tolak Program Kesehatan Mental Untuk Remaja Pengguna Facebook dan Instagram
- Elon Musk Bakal Ganti Logo Burung Biru Twitter Jadi Gambar X