Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melakukan pengawasan project Area Traffic Manajemen System (ATMS) di tiga wilayah Polda dalam rangka penguatan Operasi Ketulat 2023. Tiga wilayah itu adalah Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Timur, dan Polda Bali.
- Jelang Idul Fitri Ratusan Personel Gabungan Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Terpusat Ketupat 2024
- Pimpin Gelar Pasukan Oprasi Ketupat Musi 2024, Bupati Minta PALI Tetap Aman
- Operasi Ketupat Musi 2024, Polda Sumsel dan Jajaran Dirikan 92 Pos
Baca Juga
Kabag TIK Korlantas Polri, Kombes I Made Agus Prasatya mengatakan, monitoring ini utamanya dalam rangka mengecek kesiapan pemasangan dan pengoperasian ATMS atau sistem pemantauan lalu lintas area secara sistematis. Tujuannya, agar pelaksanaan Operasi Ketupat 2023 berjalan aman, selamat, tertib dan lancar.
"Perjalanan arus mudik dan arus balik lebaran nanti harus berjalan aman, dan lancar. Untuk itu, NTMC, RTMC dan TMC sebagai pusat kendali, komunikasi , koordinasi dan informasi perlu diperkuat dan didukung oleh sistem ATMS atau Area Traffic Manajemen System", ujar Made Agus dalam keterangannya, Jumat (3/2).
Dijelaskan Agus, fungsi dari ATMS untuk memperlancar arus lalu lintas, menindak pelanggaran lalu lintas, mengamankan pergerakan dan meminimalkan kemacetan lalu lintas. Selain itu, juga untuk memaksimalkan keselamatan dan efisiensi manajemen beban, memberikan informasi bermanfaat kepada pengguna jalan, serta untuk menyediakan sarana dalam membantu pengguna yang mengalami masalah.
"Lingkup pengawasan wilayah pemasangan ATMS meliputi NTMC untuk nasional dan RTMC di 3 Polda yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Untuk TMC di tingkat Polres dipasang di 17 Lokasi. Sedang lokasi kamera ada 153 titik. Untuk lingkup NTMC, dapat memantau kegiatan secara real time di pusat komando, yakni 3 RTMC, 17 TMC dan 153 titik lokasi," jelasnya.
Dikatakan Agus lagi, ATMS ini juga dilengkapi dengan kamera bergerak (PTZ) 68 unit yang digunakan sebagai pemantauan arus kendaraan secara real-time.
Untuk kamera Lalu Lintas dan Pengawasan statis sebanyak 34 unit digunakan untuk menghitung kendaraan yang masuk dan keluar dalam suatu wilayah, serta menghitung volume lalu lintas sesuai klasifikasi kendaraan.
Sementara itu, kamera ETLE dipasang 34 unit digunakan untuk penindakan lalu lintas, yang juga mampu mengcapture kelebihan kecepatan, pelanggaran marka jalan dan melawan arus, menerobos lampu lalu lintas, tidak menggunakan sabuk pengaman, penumpang lebih dari 2 dan tidak memakai helm.
"Kamera Fix 17 unit, mampu menangkap pelanggaran berupa video dari sisi belakang kendaraan, merekam video (support kamera enforcement), menerobos lampu lalu lintas," tuturnya.
Dikatakan Made lagi, untuk mendukung Operasi Ketupat ini pihaknya juga melakukan renovasi besar, sedang dan ringan. Meliputi renovasi besar 7 TMC, yakni, Semarang Kabupaten, Karanganyar, Sragen, Madiun Kabupaten, Nganjuk, Jombang, TMC Probolinggo Kota. Renovasi sedang 4 TMC, yakni Salatiga, Ngawi, Jembrana dan TMC Denpasar.
"Untuk renovasi ringan 3 TMC, yakni Pasuruan Kota, Tabanan dan TMC Badung. Serta instalasi perangkat 3 TMC yakni, Mojokerto Kota, Sidoarjo Kota danTMC Banyuwangi," pungkasnya.
- Aksi Serentak di 13 Titik, KAI dan Korlantas Polri Kampanyekan Keselamatan di Perlintasan Sebidang
- Korlantas Polri Resmi Luncurkan SIM C1 untuk Motor 250-500 Cc
- Jelang Idul Fitri Ratusan Personel Gabungan Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Terpusat Ketupat 2024