September 2020, Nilai Ekspor Sumsel Turun 8,67 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat, nilai ekspor Provinsi Sumsel September 2020 sebesar USD286,80 juta, atau turun 8,67 persen dibandingkan ekspor Agustus 2020. Begitu juga jika dibandingkan dengan periode yang sama 2019 (Januari – September) ekspor Provinsi Sumsel juga turun sebesar 15,35 persen. Kepala BPS Provinsi Sumsel Endang Tri Wahyuningsih menerangkan, ekspor Provinsi Sumsel Agustus 2020 terdiri dari ekspor migas sebesar USD13,94 juta dan USD272,86 juta merupakan hasil ekspor komoditi nonmigas. Tiongkok, Malaysia dan Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama ekspor Sumsel pada periode Januari - September 2020, dengan nilai masing-masing mencapai USD949,26 juta, USD242,12 juta dan USD203,98 juta, dengan peranan ketiganya mencapai 54,15 persen dari total ekspor periode Januari - September 2020. "Turunnya nilai ekspor Provinsi Sumsel, September 2020 dibanding Agustus 2020 sebesar 8,67 persen disebabkan oleh turunnya nilai ekspor nonmigas sebesar 9,12 persen, yaitu dari USD300,23 juta menjadi USD272,86 juta, sedangkan nilai ekspor migas naik sebesar 1,04 persen dari USD13,80 juta menjadi USD13,94 juta," ujar Endang kepada wartawan, Jumat (16/10/2020). Lebih lanjut Endang menambahkan, sementara untuk nilai impor Provinsi Sumsel September 2020 sebesar USD90,05 juta atau naik sebesar 24,36 persen jika dibandingkan Agustus 2020. Terdiri dari impor migas sebesar USD2,16 juta dan nonmigas sebesar USD87,89 juta. Sedangkan, negara asal impor terbesar periode Januari - September 2020 yaitu Tiongkok dengan nilai impor sebesar USD343,18 juta, diikuti Malaysia dengan nilai impor USD34,71 juta dan Singapura dengan nilai impor mencapai USD14,63 juta. Menurut Endang, gambaran perkembangan ekspor Provinsi Sumsel mengalami fluktuasi dari bulan ke bulan. Dibandingkan Agustus 2020, ekspor produk industri dan produk pertambangan pada September 2020 mengalami penurunan masing-masing sebesar 7,12 persen dan 27,44 persen sedangkan ekspor produk pertanian mengalami peningkatan 79,53 persen. "Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor secara keseluruhan pada periode Januari - September 2020, kontribusi ekspor produk industri adalah sebesar 76,12 persen, kontribusi produk pertambangan adalah sebesar 17,40 persen dan kontribusi ekspor sektor pertanian sebesar 1,04 persen, sementara kontribusi ekspor migas sebesar 5,44 persen," pungkasnya.[R]