Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia harus bertransformasi dari negara pengekspor bahan mentah menjadi negara industri yang mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.
- Bank BTN Raih Penghargaan Badan Publik Informatif dari KIP
- Arsjad Rasjid Tersingkir, Anindya Bakrie Resmi Jabat Ketua Umum Kadin
- Laba Bersih BNI Tahun 2021 Melonjak Tiga Kali Lipat, Ini Sumbernya
Baca Juga
Sejalan dengan visi tersebut, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menghadirkan ekosistem pengolahan emas terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menyediakan mineral bernilai tambah serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Precious Metal Refinery (PMR) PT Freeport Indonesia di Gresik memiliki kapasitas produksi emas sebesar 50 hingga 60 ton per tahun.
Sebagai bagian dari rantai hilirisasi, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), pemegang sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA) dengan kadar kemurnian 99,99 persen, akan membangun fasilitas pengolahan dan sertifikasi emas di kawasan JIPPE, Gresik.
"Ini adalah visi kita ke depan. Indonesia tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga menghasilkan produk jadi yang memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian nasional, " ujar Prabowo dikutip Selasa 18 Maret 2025.
Prabowo juga menekankan pentingnya optimalisasi pengelolaan sumber daya alam serta pengawasan lebih ketat agar tidak terjadi penyimpangan, seperti penyelundupan emas ke luar negeri yang dapat merugikan negara.
Sementara itu, Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin menegaskan sebagai representasi negara dalam pengelolaan sumber daya mineral, MIND ID berkomitmen untuk terus mendukung kedaulatan mineral Indonesia.
Tidak hanya berfokus pada eksplorasi dan pertambangan, kata dia, MIND ID bersama seluruh anggota grup berupaya melengkapi rantai pasok pengolahan mineral dan batubara nasional guna memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mengurangi ketergantungan pada impor.
Maroef juga mengungkapkan bahwa ANTAM saat ini telah bekerja sama dengan Freeport Indonesia untuk mengoptimalkan pemanfaatan emas domestik dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.
Dengan optimalisasi dan ekspansi fasilitas pengolahan, ANTAM ke depan diharapkan mampu menyerap seluruh produksi emas Freeport guna memenuhi kebutuhan emas domestik yang mencapai 70 ton per tahun.
"Kami berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan. Peresmian fasilitas PMR ini menjadi bukti MIND ID sebagai penggerak hilirisasi yang menciptakan nilai tambah bagi Indonesia," tuturnya.
Lebih lanjut, dia juga menegaskan bahwa hilirisasi dan industrialisasi berbasis bahan baku mineral Indonesia akan berperan besar dalam menggerakkan ekonomi nasional.
"Dengan program strategis ini, Indonesia tidak hanya mampu menghasilkan produk bernilai tambah lebih tinggi, tetapi juga menyerap tenaga kerja, memperkuat infrastruktur, dan menggerakkan berbagai sektor ekonomi, baik formal maupun informal, di daerah operasional industri tambang," pungkasnya.
- Pelaku UMKM Sumsel Butuh Lokasi Berjualan Strategis
- Juli 2021, Layanan KirimAja Garuda Indonesia Luncurkan Palembang Galo
- Indosat Ooredoo Hutchison Dorong Transformasi Digital Lewat “Banking AI Day”