Sejahterakan Masyarakat Desa Melalui Kelapa Sawit, Ini Strategi Pemkab Muba

Pj Bupati Muba Apriyadi melakukan penanaman perdana kelapa sawit di kebun plasma masyarakat yang dibangun PT GPI. (Amarullah Diansyah/Rmolsumsel.id).
Pj Bupati Muba Apriyadi melakukan penanaman perdana kelapa sawit di kebun plasma masyarakat yang dibangun PT GPI. (Amarullah Diansyah/Rmolsumsel.id).

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menggenadeng PT Guthrie Pecconina Indonesia (GPI) menerapkan program Kebun Milik Pemerintah Desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa.


"Ini pola baru, bukan hanya di Sumsel, tapi juga di Indonesia. Ini terobosan baik untuk mensejahterakan masyarakat di desa dan juga untuk pengentasan kemiskinan," ujar Pj Bupati Muba Apriyadi dibicangi usai melaunching pembangunan kebun kelapa sawit masyarakat, di Desa Bumi Ayu, Kecamatan Lawang Wetan, Selasa (7/3/2023). 

Dijelaskan Apriyadi, sistem yang digunakan bersama PT GPI yakni masyarakat yang memiliki lahan dibukakan kebun plasma kelapa sawit oleh PT GPI. Dari luasan lahan itu, 30 persen dilakukan ganti rugi oleh PT GPI dan selanjutnya diserahkan ke Pemerintah Desa untuk dikelola, sedangkan 70 persen lainnya diserahkan kembali ke masyarakat pemilik lahan. 

"Ini Desa diuntungkan karena mendapat kebun yang dapat di kelola untuk kesejahteraan masyarakat desa," ucap dia. 

Ke depan, kata Apriyadi, langkah atau terobosan ini diikuti seluruh perusahaan perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin. "Kita mengimbau dan mengajak perusahaan lain, kalau tidak bisa Dengan pola ini, kita cari pola lain. Supaya masyarakat yang berada di sekitar merasa memiliki. Kan malu perusahaan kalau disekitarnya banyak masyarakat miskin," beber dia.

Sementara, Regional CEO RSS PT Guthrie Pecconina Indonesia, Mohd Amri mengatakan, saat ini PT GPI lebih terbuka kepada masyarakat agar dapat mempermudah penyelesaian berbagai permasalahan. 

"Kali lebih terbuka, lebih bermasyarakat, apa yang menjadi permasalahan dengan masyarakat harus diselesaikan dengan baik. Ini langkah baik yang kita lakukan," jelas dia. 

Lebih lanjut dia mengatakan, sistem ini yang terbaik karena desa memiliki aset dalam bentuk utuh. "Ini harus saling menjaga dan dinikmati bersama," tandas dia.