Santri Pondok Pesantren di Sumsel Didorong Kembangkan Produk Turunan Sawit

Workshop Santripreneur yang digelar di Hotel Algoritma Palembang. (ist/rmolsumsel.id)
Workshop Santripreneur yang digelar di Hotel Algoritma Palembang. (ist/rmolsumsel.id)

Dalam upaya meningkatkan potensi ekonomi daerah, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PEBS FEB UI) telah meluncurkan Program Pengembangan Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit. 


Program ini bertujuan untuk mengembangkan produk turunan kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dengan melibatkan pondok pesantren.

Wakil Kepala PEBS FEB UI, Nur Kholis, bersama dengan Kepala Divisi Kemitraan UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah menjelaskan, program ini memiliki tujuan besar, termasuk peningkatan kesejahteraan pekebun sawit rakyat, pengembangan kemitraan di sektor kelapa sawit, dan percepatan realisasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dijalankan oleh BPDPKS.

"Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja sektor sawit Indonesia," ujar Helmi saat kegiatan Workshop di Hotel Algoritma Palembang, Kamis (10/8). 

Kolaborasi ini telah diluncurkan oleh Wakil Presiden RI dan Menteri Keuangan dengan dukungan dari Rektor Universitas Indonesia dan Gubernur tiga provinsi, yakni Provinsi Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Sejak 2020, program ini telah melalui berbagai tahapan, mulai dari pendataan awal pondok pesantren dan peluncuran program, hingga bootcamp untuk pengembangan potensi santripreneur berbasis Unit Kegiatan Mahasiswa dan Koperasi (UKMK) Sawit. Kegiatan ini telah mencakup tiga provinsi, yakni Provinsi Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Pada tahun 2023 ini, program berfokus pada upaya untuk mewujudkan mindset Go Global bagi para santripreneur, dengan Provinsi Sumsel sebagai wilayah percontohan yang akan dipantau secara intensif.

"Kami berharap program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan citra produk turunan kelapa sawit di pasar global. Melalui kolaborasi ini, kami juga berusaha mengkonsolidasikan data lahan sawit di lingkungan pondok pesantren," tambah Helmi. 

Salah satu kegiatan penting dalam rangkaian program ini adalah pembukaan dan workshop yang berfokus pada penciptaan branding identity produk. Langkah ini diambil dengan tujuan meningkatkan citra produk di tingkat global.

Dengan semakin berkembangnya Program Pengembangan Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan ekonomi daerah dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat pekebun sawit rakyat di Sumatera Selatan.