Satu Pelaku Penyerangan di Kolam Retensi DPRD Kota Palembang Tertangkap

Pelaku (baju coklat) ketika diamankan anggota Unit Reskrim Polsek SU I Palembang/ist
Pelaku (baju coklat) ketika diamankan anggota Unit Reskrim Polsek SU I Palembang/ist

Satu dari empat terduga pelaku penyerangan yang terjadi di Kolam Retensi belakang Kantor DPRD Kota Palembang berhasil diamankan oleh anggota Unit Reskrim Polsek Seberang Ulu (SU) I Palembang.


Identitas pelaku berinisial RF, warga kawasan Sungki, Kecamatan Kertapati Palembang. Dia merupakan pelaku penusukan dan pembacokan terhadap korban Nando yang sedang nongkrong di TKP bersama ketiga temannya yang lain.

Sedangkan tiga pelaku lainnya yang identitasnya sudah dikantongi masih dalam pengejaran oleh anggota Unit Reskrim Polsek SU I Palembang.

Ketika dimintai konfirmasi, Kapolsek SU I Palembang Alex Andriyan membenarkan satu pelaku penyerangan sudah ditangkap. Dia berkata, saat ini diduga pelaku masih dalam pemeriksaan oleh anggotanya untuk dilakukan pengembangan.

“Benar sekali. Satu dari empat pelaku penyerangan dan pembacokan di kolam retensi sudah berhasil kita amankan,” kata Alex saat diwawancarai awak media, Selasa (26/6) sore.

Alex mengungkapkan, saat ini anggotanya di lapangan masih melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku lainnya yang identitasnya sudah dikantongi.

“Kita masih terus melakukan pengembangan, karena dari informasi yang kita gali di lokasi pelaku berjumlah empat orang. Identitasnya sudah kita kantongi semua, doakan saja para pelaku cepat tertangkap. Kita juga imbau untuk menyerahkan diri,” tutur Alex.

Diberitakan sebelumnya, Seorang pria di Kota Palembang yakni Wiwit (23) meregang nyawa usai dibacok dihadapan anak perempuannya yang baru berusia 7 tahun oleh orang tidak dikenal.

Peristiwa pembacokan itu terjadi di Jalan Jakabaring, tepatnya seputaran Kolam Retensi belakang Kantor DPRD Kota Palembang, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, Palembang, Selasa (26/6) malam.

Berdasarkan data dihimpun, kejadiannya bermula ketika keempat terduga pelaku berinisial RF, ET, DV dan HR sedang nongkrong di kolam retensi.

Tak hanya mereka, di lokasi tersebut ada juga kelompok pemuda lainnya yang sedang nongkrong. Mereka adalah, Dian Saputra (19), Rio Kurniawan (19), Nando (20) dan Andre (20).

Usut punya usut, pelaku RF sempat terlibat cekcok dengan pacarnya yang tinggal tak jauh dari kolam retensi. Ia yang merasa emosi dan naik pitam hendak membuat keonaran di sekitar lokasi namun dicegah oleh Nando.

Alhasil, RF dengan Nando terlibat perkelahian. Pelaku yang menguasai senjata tajam (sajam) membacok Nando hingga mengenai kening sebelah kiri dan perut. Beruntung korban sempat menyelamatkan diri pulang ke rumahnya meski sempat dikejar oleh pelaku RF.

Tidak hanya mereka berdua, perkelahian juga terjadi antara pelaku ET dengan korban Andre. Pelaku yang juga menguasai sajam membacok Andre secara membabi buta hingga membuat korban terluka di bagian paha.

Merasa belum puas, pelaku ET bersama dua rekannya DV dan HR mengejar pemuda lainnya yakni Dian Saputra dengan Rio Kurniawan sembari mengayunkan sajam. Akibatnya, korban Dian mengalami luka tusuk di perut dan tangan, sedangkan korban Rio luka bacok di kepala.

Naasnya, disaat itu korban Wiwit bersama anak perempuannya hendak pulang ke rumah dengan melintasi lokasi kejadian. Melihat ada keributan, dia mencoba melerai dan menanyakan penyebab keributan tersebut bisa terjadi.

Belum sempat mendapatkan jawaban, Wiwik diserang oleh pelaku ET dengan menggunakan sajam. Meski sempat menyelamatkan diri, dia terkena bacokan di bagian paha. Sedangkan anak perempuannya hanya bisa menjerit melihat ayahnya dibacok.

Warga lainnya yang melihat ada keributan di kolam retensi langsung mendatangi lokasi kejadian beramai-ramai. Keempat terduga pelaku pun langsung kabur meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).

Wiwik yang tidak sadarkan diri bersimbah darah diantarkan oleh warga pulang ke rumahnya di Jalan Pasiran, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, Palembang atau tak jauh dari TKP. 

Oleh istrinya Nurul Falah dan dibantu tetangga, korban Wiwik dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Palembang untuk diobati. Namun, takdir berkata lain korban menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan ke rumah sakit.