Kremlin menuduh Ukraina memalsukan data dan rekaman video korban warga sipil di Bucha dan lokasi baru lainnya dalam upaya untuk menyalahkan Moskow.
- Truk Angkutan Batubara PT Triaryani Ditahan Polisi
- Terlibat Lakalantas di Dekat Gerbang Tol Palindra, Casis Bintara Polri Meninggal Dunia
- Diduga Tak Punya Izin Tinggal, Imigrasi Palembang Periksa WNA Korea
Baca Juga
Kementerian pertahanan Rusia membuat pernyataan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut sanksi baru yang keras terhadap Moskow atas pembunuhan di kota Bucha yang telah memicu kecaman internasional.
Kementerian pertahanan Rusia pada Selasa (5/4) mengatakan, bahwa militer Ukraina telah merekam video palsu yang dimaksudkan untuk menunjukkan "warga sipil yang damai seolah-olah dibunuh oleh angkatan bersenjata Rusia."
Video itu dibuat pada Senin malam di pemukiman Moshchun sekitar 20 kilometer barat laut Kyiv dan dirancang untuk didistribusikan melalui media Barat.
"Acara serupa sekarang sedang diselenggarakan oleh dinas khusus Ukraina di Sumy, Konotop dan kota-kota lain," ujar kementerian pertahanan Rusia, seperti dimuat AFP.
Kemenhan Rusia tidak mengatakan bagaimana informasi itu dapat diperoleh dalam pernyataannya.
Sebelumnya di akhir pekan lalu, lusinan mayat, beberapa dengan tangan terikat di belakang, ditemukan di Bucha dekat Kyiv setelah penarikan pasukan Rusia.
Pemerintahan Zelensky menyalahkan pasukan Rusia, dengan Zelensky menggambarkan pembunuhan itu sebagai "kejahatan perang" dan "genosida".
Kremlin menyangkal untuk bertanggung jawab, dengan mengatakan bahwa gambar-gambar itu palsu atau mungkin kematian terjadi setelah pasukan Rusia ditarik keluar dari daerah itu.
- Tubuh Penuh Lebam dan Rambut Terbakar, Tahanan Tewas dalam Sel di Mapolres Empat Lawang
- BNNP Sumsel Sebut Ada Enam Jaringan Besar Narkoba di Sumsel
- Jelang Kunjungan Jokowi, Ibukota Ukraina Diserang Rusia