Lebih dari 100.000 orang telah diungsikan dari rumah mereka karena banjir yang melanda di Rusia semakin meluas hingga ke Kazakhstan.
- Dituding Berkhianat, Mantan Kepala Badan Intelijen Kazakhstan Diringkus Aparat
- Nazarbayev Berhasil Dihubungi Lukashenko, Sejak Mundur dari Pemerintahan Kazakhstan
- 34 Orang Tewas Keracunan Miras Lokal
Baca Juga
Banjir terparah dalam lebih dari 70 tahun terakhir ini terjadi setelah sungai-sungai besar seperti Ural dan Tobol meluap, dan membanjiri pemukiman di Pegunungan Ural, Siberia, bahkan Kazakhstan.
“Luapan sungai telah meningkat beberapa meter dalam hitungan jam ke tingkat tertinggi yang pernah tercatat,” kata Gubernur Orenburg Rusia, Denis Pasler, dikutip CGTN, Rabu (10/4).
Bahkan di kota Orenburg, lanjut Pasler tinggi permukaan air Sungai Ural telah mencapai 9,31 meter, melampaui tingkat kritis yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga ia harus mengumumkan perintah evakuasi.
“Saya menyerukan kehati-hatian dan bagi mereka yang berada di distrik yang dilanda banjir untuk segera mengungsi,” katanya dalam saluran Telegram.
Sementara itu, warga kota terpaksa menggunakan perahu untuk berlayar di jalanan yang tergenang air, dengan bendungan dan tanggul yang tengah diperkuat untuk mengatasi tekanan banjir.
Meskipun ketinggian air mulai turun di beberapa daerah, namun Kementerian Darurat Rusia menyatakan bahwa situasi masih sulit.
Sungai Ural sendiri merupakan salah satu sungai terpanjang ketiga di Eropa, yang mengalir melalui Rusia dan Kazakhstan ke Laut Kaspia.
- Penyidik Rusia Tuding Ukraina Terlibat dalam Serangan yang Tewaskan 145 Orang di Gedung Konser Bulan Lalu
- Moskow Diserang Teroris, 40 Orang Dikabarkan Tewas
- Pilpres Rusia, Vladimir Putin Unggul Telak Dengan 87,8 Persen Suara