Rusia diyakini akan melakukan provokasi, termasuk serangan rudal besar-besaran di Ukraina, selama berlangsungnya KTT G20 di Bali, Indonesia pada 15-16 November.
- Banjir Meluas ke Kazakhstan, Rusia Evakuasi Lebih dari 100.000 Warga
- Penyidik Rusia Tuding Ukraina Terlibat dalam Serangan yang Tewaskan 145 Orang di Gedung Konser Bulan Lalu
- Moskow Diserang Teroris, 40 Orang Dikabarkan Tewas
Baca Juga
Jurubicara Komando Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ihnat mengungkap pihaknya telah memperkirakan serangan besar-besaran Rusia mengingat bulan sebelumnya juga telah terjadi hal demikian.
"Mereka tidak mampu untuk terus-menerus meluncurkan serangan besar-besaran seperti pada 10 Oktober. Pada bulan Oktober ada empat serangan rudal (besar-besaran), yang terbesar pada 10, 17, dan 23 Oktober," ujarnya, seperti dikutip euromaidanpress, Minggu (13/11).
"Mereka menimbun. Peristiwa semakin dekat, terutama serangan (selama) KTT G20. Mereka sangat suka melakukan serangan provokasi akhir-akhir ini," lanjutnya.
Pada saat yang sama, Ihnat juga mencatat bahwa Rusia telah kehabisan cadangan misilnya.
Saat ini Moskow diyakini tengah menunggu untuk mengumpulkan beberapa kekuatan dan peralatan.
"Mereka sedang menunggu perusahaan mereka untuk memproduksi rudal tersebut, mungkin, Iskander dan Kh-101,” ucap Ihnat.
Pemerintah Rusia sendiri telah memastikan ketidakhadiran Presiden Vladimir Putin di Bali dalam KTT G20. Alih-alih, Putin akan digantikan oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov. Meski begitu, Putin diperkirakan berpartisipasi secara daring dalam satu pertemuan.
- DPR AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.540 Triliun untuk Israel, Ukraina dan Taiwan
- Banjir Meluas ke Kazakhstan, Rusia Evakuasi Lebih dari 100.000 Warga
- Penyidik Rusia Tuding Ukraina Terlibat dalam Serangan yang Tewaskan 145 Orang di Gedung Konser Bulan Lalu