Empat Hari Hilang Terseret Banjir Bandang, Kakek Tain Korban Hanyut di Karang Jaya Muratara Ditemukan Tewas 

Basarnas evakuasi korban banjir bandang di Muratara, Sumatera Selatan, Jumat (19/4). (Handout)
Basarnas evakuasi korban banjir bandang di Muratara, Sumatera Selatan, Jumat (19/4). (Handout)

Korban hanyut di Sungai Rupit, Desa Lubuk Kumbung, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.


Korban Tain (72) ditemukan warga tersangkut di sisa ranting pohon yang terseret banjir bandang. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Basarnas Lubuklinggau, Ivan kepada RMol Sumsel.

Ivan mengatakan, korban ditemukan pada Jumat, 19 April 2024 sekitar pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan sekitar 3 kilometer dari lokasi awal kejadian tempat gubuknya tinggal diseret banjir bandang.

"Iya sudah, kami baru keluar lokasi tidak ada sinyal. Ketemunya agak pagi," kata Ivan dikonfirmasi Jumat, (19/4) sore.

Dijelaskannya, korban dinyatakan hanyut sudah 4 hari setelah gubuk yang ditempatinya terseret banjir bandang pada Selasa, 16 April 2024 pagi. Korban Tain diketahui hanyut bersama dengan istrinya yakni Inil (66).

"Istrinya sudah ditemukan hari itu juga dalam kondisi meninggal dunia," jelasnya.

Menurut Ivan, berdasarkan data pihaknya dari dua kejadian di tempat terpisah yang menyebabkan tiga orang hanyut diseret banjir bandang di Kabupaten Muratara, kesemuanya telah ditemukan. 

Diketahui kejadian pertama korban hanyut dua orang yaitu pasangan suami istri yakni Tain dan Inil. Keduanya hanyut di Sungai Rupit, Desa Lubuk Kumbung, Kecamatan Karang Jaya. Kemudian kejadian kedua yakni di Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas atas nama korban Robi hanyut di Sungai Rawas.

"Dua kejadian, tiga-tiganya sudah ketemu semua," bebernya.

"Kami juga Basarnas sudah selesai tugasnya karena banjirnya juga sudah aman, kami sudah tinjau semua untuk lokasi banjir sudah, aman semua, untuk evakuasi sudah kami laksanakan juga evakuasi untuk warga yang kemarin terjebak," pungkasnya.