Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan (Sumsel) dari Fraksi Partai Golkar, Hasbi Asadiki menyoroti musibah banjir yang melanda di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
- Bupati Gelar Nobar Semifinal Piala Asia U23, Ribuan Masyarakat Muratara Berikan Dukungan
- Jadi Pengedar Sabu di Muratara, Herkules Ditangkap Polisi
- Duta Lalu Lintas Muratara Didorong Jadi Pelopor Keselamatan
Baca Juga
Menurutnya, banjir bandang yang sudah menelan tiga korban jiwa tersebut disebabkan oleh gundulnya hutan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) akibat aksi pembalakan liar. Sehingga mengakibatkan luapan air hujan tak tertampung dan langsung mengarah ke sungai.
"(pembalakan) Dilakukan oleh pengusaha yang menggunakan alat berat dan terjadi terus tanpa ada tindakan tegas dari pihak terkait," ujar Hasbi saat menyampaikan interupsi dalam rapat paripurna DPRD Sumsel pada Senin (22/4).
Hasbi mengatakan, kondisi hutan yang kian parah dapat dilihat dari intensitas banjir besar yang melanda wilayah Muratara. "Dalam setahun, sudah ada tiga kali kejadian banjir besar. Untuk yang terjadi saat Lebaran kemarin, banjir bandang itu kiriman dari TNKS karena di Muratara tidak terjadi hujan lebat," terangnya.
Hasbi menegaskan upaya penggundulan hutan selama sepuluh tahun terakhir telah menjadi penyebab utama banjir yang melanda Muratara. Ia mempertanyakan kurangnya pengawasan terhadap aktivitas ilegal tersebut yang nyatanya terus berlangsung tanpa hambatan.
"Berulang kali terjadi hutan lindung dibabat oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan itu dibiarkan," tegas Hasbi.
Selain itu, Hasbi juga menyoroti respons terhadap korban dan kerugian yang ditimbulkan akibat banjir tersebut. Menurutnya, jembatan yang hanyut dan rusak menjadi kendala serius bagi akses masyarakat di beberapa kecamatan di Muratara.
"Saya berharap kepada pak Pj Gubernur untuk menurunkan tim konstruksi yang ada di provinsi ke lapangan untuk membantu daerah Muratara," pintanya.
Menyikapi perusakan hutan lindung, Pelaksana Tugas (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, menjanjikan tindak lanjut yang serius. "Kami juga turun bersimpati atas bencara terjadi di Muratara, memang ini bencana cukup besar dan kita sudah kesana dan ini harus kita tangani secara komprehensif," ujarnya.
Terpisah, terkait jembatan yang putus, Fatoni menyatakan sebagian telah diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan data ulang untuk usulan tambahan telah diminta kepada bupati.
- Brasil Dilanda Banjir Bandang, 55 Tewas dan 69.000 Warga Mengungsi
- Bupati Gelar Nobar Semifinal Piala Asia U23, Ribuan Masyarakat Muratara Berikan Dukungan
- Jadi Pengedar Sabu di Muratara, Herkules Ditangkap Polisi