Kembangkan Pohon Gaharu Jadi Ikon Baru dan Komoditas Unggulan Sumsel

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni. (ist/rmolsumsel.id)
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni. (ist/rmolsumsel.id)

Pemprov Sumsel terus menggali potensi baru hasil bumi berorientasi ekspor yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satu yang dilirik adalah pohon Gaharu. 


"Kita akan jadi ikon Sumsel," kata Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni usai melakukan penanaman pohon Gaharu di Desa Langkan, Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin, Jumat (3/5).

Gaharu diharapkan dapat meningkatkan popularitas Sumatera Selatan, tidak hanya dengan pempek, Jembatan Ampera, dan Sungai Musi, tetapi juga dengan kekayaan alamnya yang unik. 

Lebih dari itu, Gaharu juga akan menjadi komoditas unggulan baru di Sumsel selain karet dan hasil perkebunan lainnya. 

Fatoni menjelaskan, pohon Gaharu memiliki banyak manfaat dan keuntungan, diantaranya nilai ekonomi yang tinggi. 

"Gaharu dikenal sebagai salah satu kayu termahal di dunia. Kayunya digunakan untuk berbagai produk seperti parfum, pewangi, obat-obatan, dan bahan upacara keagamaan," tuturnya didampingi Pj Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam. 

Nilai ekonomi itu juga bisa membuka peluang investasi. Investor dari luar negeri seperti Arab Saudi dan Singapura telah menunjukkan minat untuk mengembangkan Gaharu di Sumsel.

"Gaharu dapat menjadi alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat, terutama di tengah melemahnya harga karet," bebernya.

Oleh karena itu, Pemprov Sumsel mengajak seluruh pihak, mulai dari masyarakat, pengusaha, hingga pihak terkait lainnya, untuk bersama-sama melestarikan dan mengembangkan pohon Gaharu. 

Sementara itu Hasanuddin Sigalingging Owner Gotawa  para investor ingin berinvestsi dalam melestarikan pohon Gaharu ini, agar keberadaan pohon Gaharu tetap terjaga. 

"Ini juga bisa menjadi opsi yang baru, setelah melemahnya karet," terangnya.