Ratusan Nakes di OKU Minta Diangkat ASN Tanpa Tes di Tahun Ini

Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) di OKU, mendatangi kantor DPRD setempat untuk kembali menyampaikan keinginan agar dapat diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara/Foto: Amizon
Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) di OKU, mendatangi kantor DPRD setempat untuk kembali menyampaikan keinginan agar dapat diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara/Foto: Amizon

Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) di OKU, mendatangi kantor DPRD setempat untuk kembali menyampaikan keinginan agar dapat diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa tes pada tahun ini juga. Sebab, di tahun inilah kesempatan terakhir bagi mereka.


“Ada sekitar 320 nakes honorer yang tersisa. Mulai dari bidan, perawat, SKM dan yang di rumah sakit. Itu semua sudah masuk database yang digaji melalui APBD. Kami minta diangkat PNS tanpa tes,” ungkap Lia Angulita Methasari, salah satu Nakes yang bersuara di pertemuan tersebut.

Mereka khawatir, sebab para pihak terkait sangat diwanti-wanti untuk tidak lagi menambah ataupun mengurangi data yang ada tersebut.

Oleh karena itu, mereka tidak ingin lagi kecolongan dan bosan dibohongi dengan pengalaman perekrutan yang sudah-sudah. Sebab menurut Lia, hal ini pernah terjadi tahun 2023 kemarin.

“Selama ini kami kecolongan. Ada 851 formasi tahun 2023 kemarin. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Di mana anak yang baru magang bekerja 2 bulan, malah didahulukan dan lulus,” cetus Lia.

Lanjut Lia, bahwa dirinya dan para nakes lainnya puas dengan hasil dari pertemuan tersebut. Karena ada harapan untuk mereka di tahun 2024 ini.

“Alhamdulillah, pada pertemuan tadi Pak Kadinkes menyetujui bahwasanya formasi dibuka sebesar-besarnya dan kami akan diangkat tanpa tes di bulan April 2024. Yang diprioritaskan adalah mereka yang masuk database,” tandasnya.

Sementara itu, Kadinkes OKU Dedy Wijaya, mengatakan bahwa permintaan para nakes untuk dapat diangkat ini sudah disampaikan ke KemenPAN RB dan Kementerian Kesehatan.

“Ya, mereka minta diangkat bukan melalui tes lagi. Arti kata minta diangkat cukup dengan seleksi berkas,” ujar Dedy.

Apa bisa? Soal bisa atau tidak, kata Dedy, pihaknya dalam hal ini hanya sebatas mengusulkan, mumpung peraturan pemerintah turunan dari UU No 20 tentang ASN, itu belum terbit.

Apakah ada kemungkinan itu? “Kita berdoa sama-sama. Yang pasti keinginan mereka sudah kita sampaikan,” imbuhnya.

Dinkes OKU sendiri, sambung Dedy, akan membuat perencanaan kebutuhan dan peta jabatan untuk formasi di 2024.

“Data nakes dan kebutuhannya harus sinkron. Jadi sekarang kami akan membuat renbut dan akan mencari formasi-formasi yang bisa diisi oleh tenaga D3 kesehatan, bidan, perawat, penyuluh terampil, epidemologi terampil, serta formasi Kesehatan kerja dan olahraga terampil,” demikian Dedy.

Yopi Sahrudin, anggota DPRD OKU yang memimpin rapat mengaku bersyukur kedua belah pihak menyambut dan menerima baik hasil dari pertemuan tersebut.

“Bahwa catatan-catatan yang disampaikan para nakes, ini diterima dengan baik oleh Dinkes dan BKPSDM. Dan ini akan diperjuangkan untuk penyelesaiannya di tahun 2024,” katanya.

Perihal permintaan nakes minta diangkat tanpa tes, kata Yopi, itu tetap menunggu kebijakan dari pusat. Apakah semua nantinya akan diangkat tanpa tes ataukah melalui seleksi.

“Yang pasti semangat perjuangannya sama. Bahwa apapun mekanisme dan prosesnya, persoalan nakes yang tertinggal ini harus selesai,” tutup Yopi.