Puluhan Rumah di Lubuklinggau Disapu Banjir Bandang, Satu Jembatan Putus

Jembatan permanen penghubung Kelurahan Wirakarya dan Karya Bakti putus. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)
Jembatan permanen penghubung Kelurahan Wirakarya dan Karya Bakti putus. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)

Banjir bandang mengakibatkan Sungai Mesat di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan meluap. Akibatnya, satu  jembatan penghubung antara Kelurahan Wirakarya dan Karya Bakti di Kecamatan Lubuklinggau Timur II putus.


Banjir tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, Senin (3/6). Kawasan Kelurahan Wirakarya terdapat sejumlah rumah yang terdampak banjir yakni di RT 3, RT 4 dan RT 8. Sedangkan, di RT 3 terdapat rumah warga yang terdampak tanah longsor.

"Di RT 3 terdapat 36 rumah, RT 4 ada 2 rumah, RT 8 terdapat 31 rumah," kata Lurah Wirakarya, Risma. 

Banjir bandang di Sungai Mesat tersebut mulai reda sekitar pukul 07.00 WIB. Pihak Kelurahan, Kecamatan dan Pemkot Lubuklinggau pasca banjir bandang telah melakukan peninjauan dan menginventarisir rumah serta fasilitas yang terdampak banjir.

Sementara itu Sutarjo, warga setempat mengatakan banjir tersebut juga merusak jembatan penghubung antara Kelurahan Wirakarya dan Karya Bakti. Jembatan tersebut terputus diterjang arus sungai yang deras disertai dengan tumpukan ranting dan batang pohon.

"Ini kejadian yang kedua kali banjir bandang terbesar. Sebelumnya sekitar tahun 70 an sama tahun ini," bebernya.

Dampak jembatan putus, membuat warga Wirakarya dan Karya Bakti terpaksa memutar melintas ke RT 4. Saat ini proses pembersihan pasca banjir dari sisa-sisa batang dan ranting pohon tengah dilakukan.