Ledakan yang memicu kebakaran besar terjadi di pelabuhan supertanker Kuba di Matanzas setelah petir menyambar tangki penyimpanan minyak mentah pada Jumat (5/8). Kobaran api mulai tak terkendali hingga Sabtu pagi (6/8).
- Sampan Ditabrak Tugboat, Tiga Bocah Terjatuh di Sungai Musi, Satu Hilang
- Pengendara Motor Tewas Dilindas Truk di Jalan Soekarno Hatta
- Buntut Dugaan Penelantaran Pasien, Tiga Nakes Puskesmas Pauh Ditarik ke Dinkes Muratara
Baca Juga
The Independent melaporkan, sambaran petir membuat satu tangki minyak terbakar di Pangkalan Supertanker Matanzas, kemudian api menyebar ke wadah penyimpanan bahan bakar kedua yang menyebabkan ledakan.
Peristiwan ini membuat sedikitnya 67 orang terluka dan 17 petugas pemadam kebakaran dinyatakan hilang. Sementara warga sipil telah dievakuasi dari daerah tersebut.
Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Josè Angel Portal Miranda melalui cuitannya di Twitter.
“Tiga dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis dan 15 dalam kondisi berat. Sedangkan tujuh pasien telah dipindahkan ke rumah sakit di ibu kota, Havana,” cuit Miranda.
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mengunjungi tempat kejadian yang terletak 129 km sebelah timur Havana sekitar tengah malam dan kembali pada pagi hari.
Presiden juga turut menyampaikan rasa terimakasihnya kepada negara-negara lain yang telah sigap menawarkan bantuan atas kecelakaan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada pemerintah Meksiko, Venezuela, Rusia, Nikaragua, Argentina, dan Chili, yang telah segera menawarkan bantuan materi solidaritas dalam menghadapi situasi yang kompleks ini. Kami juga menghargai tawaran saran teknis dari AS,” ujar Diaz-Canel.
Kebakaran terjadi saat Kuba mengalami pemadaman listrik setiap hari dan kekurangan bahan bakar, kobaran api ini kemungkinan akan memperparah situasi Kuba saat ini.
- Jadi Mata-mata Kuba, Mantan Dubes AS untuk Bolivia Divonis 15 Tahun Penjara
- Inda dan Kuba Tingkatkan Kerjasama Idnustri Farmasi dan Energi Terbarukan
- Cerutu Lokal El Este Independiente Jajaki Pasar Vietnam