Polsek Karang Jaya Modifikasi Mobil Patroli dengan Alat Pemadam Karhutla

Mobil patroli di modifikasi untuk menangani Karhutla/ist
Mobil patroli di modifikasi untuk menangani Karhutla/ist

Menghadapi musim kemarau yang dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Polsek Karang Jaya telah memodifikasi mobil patroli mereka dengan dilengkapi alat pemadam kebakaran. Mobil ini dilengkapi dengan dua unit Tangki Espumador (Tedmon), satu mesin pompa air atau steam, serta 100 meter selang air.


Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, melalui Kasih Humas AKP Baruanto, menyatakan bahwa inovasi ini adalah langkah proaktif dalam meningkatkan kesiapan dan kemampuan tugas polisi dalam memadamkan Karhutla di wilayah Kecamatan Karang Jaya.

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi Karhutla,"katanya. 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi antisipasi dan pencegahan untuk melindungi lingkungan dan masyarakat dari bahaya Karhutla yang semakin sering terjadi akibat kemarau panjang.

Baruanto menyampaikan bahwa inovasi ini muncul dari pengalaman pemadaman api di lapangan, di mana selama ini penanganan Karhutla hanya dilakukan dengan alat seadanya, seperti semprot air manual, yang dinilai kurang efektif dan tidak maksimal.

Dengan modifikasi mobil patroli ini, polisi dapat mengatasi Karhutla dengan lebih cepat dan efisien, meningkatkan perlindungan terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.

Sementara Kapolsek Karang Jaya AKP TM Gultom dan anggota polisi berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi Karhutla dan mengantisipasi risiko kebakaran hutan dan lahan di wilayah Muratara.

Inovasi kreatif ini merupakan contoh konkret bagaimana pihak berwenang di Polsek Karang Jaya berupaya mencegah dan merespons Karhutla dengan cara yang lebih efektif. 

"Belajar dari pengalaman pemadaman api dilapangan dimana selama ini dalam menangani kebakaran lahan. Karhutlabun hanya dilengkapi dengan alat seadanya yaitu semprot air manual dan susah mendapat air yang dirasakan sangat kurang maksimal dan tidak efektif," pungkasnya. (art).