Polres Pagar Alam Periksa IS Pelatih Tari yang Diduga Cabuli Siswa SMA

Gedung Satreskrim Polres Pagar Alam tempat IS yang merupakan pelatih tari diperiksa atas dugaan kasus pencabulan siswa SMA, Kamis (7/6). (Taufik/RMOLSumsel.id)
Gedung Satreskrim Polres Pagar Alam tempat IS yang merupakan pelatih tari diperiksa atas dugaan kasus pencabulan siswa SMA, Kamis (7/6). (Taufik/RMOLSumsel.id)

Polres Pagar Alam melakukan pemeriksaan terhadap IS (40) pelatih tari  yang menjadi terduga pelaku pencabulan terhadap siswa SMA inisial AR (16).


Kabar pemeriksaan IS pun dibenarkan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Pagar Alam Iptu Candra Kirana.

Ia menyebutkan, proses penyelidikan terkait kasus pencabulan sesama jenis itu telah dilakukan pemeriksaan saksi sebanyak lima orang termasuk terlapor.

"Saat ini masih tahap proses Lidik mengumpulkan keterangan para saksi dan hari ini IS akan kami periksa,"kata Candra, kepada RMOLSumsel, Jumat (7/6).

Candra memastikan bahwa kasus pencabulan terhadap AR akan terus berlanjut. Bahkan, penyidik telah melakukan pemeriksaan visum terhadap korban sebagai bukti tambahan.

"Hasil visum AR masih kami tunggu dari RS Bhayangkara Palembang sekalian hasil assesment tim ahli,"ujarnya.

Sementara itu masyarakat kota Pagar Alam mengapresiasi atensi penegak hukum yang telah merespon dugaan kasus yang menghebohkan publik daerah.

"Kami ucapkan terimakasih kepada Polres Pagar Alam dan kami harap kasus ini dibuka seterang-terangnya akan publik lega dan tidak menjadi kontroversi di tengah masyarakat lagi,"ujar Gusti salah seorang warga.

Diberitakan sebelumnya, seorang pelatih tari di kota Pagar Alam, Sumatera Selatan berinisial IS(40) dilaporkan ke pihak Kepolisian setempat lantaran diduga telah mencabuli siswa SMA yakni AR (16) yang merupakan muridnya sendiri.

Laporan dugaan pencabulan sesama jenis tersebut, dibuat oleh pihak keluarga korban pada Minggu (2/6) di  Polres Pagar Alam. Saat ini, polisi masih tersebut melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku.

Kasat Reskrim Polres Pagar Alam IPTU Candra Kirana mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal, korban AR diduga menjadi korban pencabulan oleh terlapor IS pada Sabtu (18/5) kemarin.

"Kejadiannya di rumah terlapor, untuk yang melaporkan adalah orang tua dari korban," kata Iptu Candra kepada RMOLSumsel.id, Senin (3/6).