Belum dapat dipastikan, kapan Indonesia bisa bebas dari Pandemi Covid-19. Padahal berbagai agenda sudah ditetapkan tahun ini, termasuk Pilkada Serentak 2020. Agar sistem demokrasi tetap berjalan demi menjaga keberlangsungan kedaulatan rakyat, Pilkada Serentak 2020 harus tetap digelar.
- Dua Bacaleg Nempel Walikota Pagar Alam Saat Pertemuan RT, Ketua DPRD: Kapasitasnya Sebagai Apa?
- Kalau Tetap Ingin Capres, PDIP Bisa Pakai Golden Tiket
- KPU Minta Tambahan Anggaran Rp 3 Triliun untuk Bayar Honor Badan Adhoc
Baca Juga
Demikian dikemukakan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Bahtiar. Ia menekankan pentingnya sikap optimistis bahwa banga Indonesia mampu menjalankan demokrasi di tengah pandemic COVID-19.
"Bangsa ini memang harus bangkit, bagaimana menjalankan demokrasi di tengah wabah pandemi Covid-19," kata Bahtiar pada Diskusi online yang digagas Badan Saksi Nasional DPP Partai Golkar seperti dikutip dari JPNN.com, Jumat (22/5/2020).
Diakuinya, wabah Covid-19 yang melanda duni memiliki tantangan khusus yang belum pernah dialami penyelenggara Pemilu di negara manapun.
"Memang seluruh dunia itu trial dan error, kita belajar dari yang sukses dan dari yang gagal, dan semua negara termasuk penyelenggara Pemilu di seluruh dunia belum punya pengalaman menghadapi Pemilu atau pilkada dalam situasi wabah, oleh karena itu memang pertama kali kita menjadi saksi sejarah dunia, jadi kita sama-sama belajar," ujarnya.
Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 menjadi tantangan demokrasi tersendiri di era ini.
Selain menjamin kedaulatan rakyat, pelaksanaan Pilkada juga perlu menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat.
"Prinsipnya Kemendagri, Kemenkes, Gugus Tugas Covid-19 dan aparat lainnya siap mendukung sepenuhnya, termasuk mempertajam protokol kesehatan yang akan disiapkan dan bagaimana jajaran pemerintahan, masyarakat, layanan kesehatan di lapangan lebih kuat mendukung pelaksanaannya. Saya kira kondisi dan syarat itu bisa diatasi," terangnya.
Pemerintah, termasuk penyelenggara Pemilu, ditambah dengan Gugus Tugas Covid-19, secara prinsip siap mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah.
Tak kalah penting, peserta Pilkada termasuk masyarakat memiliki peranan penting untuk terlibat dan patuh dalam protokol kesehatan pada pelaksanaan pesta demokrasi itu.
"Kita harus optimis bahwa kita bisa laksanakan Pilkada ini," pungkasnya.[ida]
- Elektabilitas 52,2 Persen, SMRC: Kans RK Menang Pilgub Jabar Besar
- Ganjar Blusukan di Pasar Tradisional Palembang, Pedagang Mengeluh Soal Impor Daging Sapi
- Tingkat Keterpilihan Partai Gerindra Tertinggi di Kalangan Warga NU