Petugas Kesehatan Kehabisan Stok Masker

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan keprihatinannya perihal pasokan alat pelindung yang digunakan para petugas kesehatan untuk menangani pasien corona (Covid-19) menipis dengan cepat.


WHO mengatakan, menipisnya pasokan masker, sarung tangan, dan alat pelindung lainnya dikarenakan kepanikan warga dunia yang melakukan pembelian secara masal dan memanipulasi pasar.

"Kami khawatir kemampuan negara-negara untuk merespons meningkatnya permintaan, penimbunan, dan penyalahgunaan alat pelindung diri," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa (3/3).

"Kita tidak bisa menghentikan Covid-19 tanpa melindungi petugas kesehatan kita," lanjutnya seperti dimuat Channel News Asia.

Saat ini, Tedros mengatakan harga masker bedah telah meningkat enam kali lipat, sementara untuk biaya ventilator meningkat tiga kali lipat.

WHO sendiri, katanya, telah mengirim lebih dari setengah juta set alat pelindung diri ke 27 negara. Namun, persediaan tersebut cepat habis.

Atas kenaikan permintaan alat pelindung diri, Tedros mendesak untuk dinaikannya tingkat produksi secara dramatis. Menurut Tedros, setiap bulannya, WHO memperkirakan dunia membutuhkan 89 juta masker pedis, 76 juta sarung tangan, dan 1,6 juta kacamata.