Mengenal QDenga, Vaksin DBD yang Baru Dapat Izin BPOM

Ketua BPOM Penny K Lukito. (ist/rmolsumsel.id)
Ketua BPOM Penny K Lukito. (ist/rmolsumsel.id)

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Jumat (9/9) kemarin, baru saja mengeluarkan izin edar vaksin dengue dengan merek dagang QDenga. Vaksin ini diperuntukkan bagi usia 6 sampai 45.


QDenga diberikan dengan interval 3 bulan antar dosisnya. Pemberian vaksin dilakukan melalui injeksi secara subkutan, pada otot lengan bagian atas. Begitu disampaikan Kepala BPOM RI Penny K Lukito.

Vaksin dengue ini adalah vaksin dengan indikasi untuk pencegahan penyakit dengue, yang disebabkan oleh virus dengue. Diproduksi oleh IDT Biologika GmbH Germany, dan terdaftar atas nama Takeda GmbH Germany.

Ini adalah vaksin dengue kedua yang disetujui BPOM, setelah Dengyaxia dari PT Aventis Pharma.

Efikasi dan Efek Samping

Vaksin QDenga disebut cukup efektif mencegah demam berdarah secara keseluruhan. Efikasinya bahkan mencapai 80,2 persen. QDenga juga efektif mencegah perawatan di rumah sakit (95,4 persen).

Berdasarkan analisis terhadap data keamanan dari studi klinik fase 1 hingga 3, pada rentang usia 6-45 menunjukkan, vaksin ini secara keseluruhan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Meski begitu, ada efek samping ringan yang tidak bisa diabaikan, seperti:

Efek samping lokal, seperti:

- Nyeri pada tempat suntikan.

- Erythema (bercak kemerahan).

- Pembengkakan yang bersifat sementara dan hilang dalam 1-3 hari pasca vaksinasi.

Efek samping sistemik, seperti:

- Sakit kepala.

- Myalgia (Nyeri otot).

- Malaise.

- Asthenia (rasa lelah)

- Iritabilitas.

Mengenai efikasi untuk anak di bawah 6 tahun dan dewasa di atas 45 tahun, masih cukup rendah. Kemanfaatan untuk usia 45 tahunpun belum dapat dipastikan.

“Pemberian izin edar vaksin QDenga oleh BPOM sesuai dengan persyaratan untuk vaksin baru, yang mengacu pada standar WHO,” demikian Penny.