Wabah Kolera Sebabkan Tujuh Warga Suriah Tewas

Ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
Ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Wabah Kolera kembali menggempur wilayah Suriah. Serangan skala besar ini merupakan yang pertama kali sejak 10 tahun terakhir. 


Kementerian Kesehatan Suriah pada Selasa (14/9) mengumumkan kematian tujuh warga akibat terinfeksi kolera yang kini telah menyerang puluhan orang di Damaskus.

"Sudah ada tujuh orang tewas dari 53 kasus kolera yang terkonfirmasi dan tersebar di lima dari 14 provinsi Suriah, dan Aleppo utara sebagai wilayah dengan jumlah kasus terbanyak," ungkap Kemenkes dalam sebuah pernyataan yang dikutip Al Arabiya.

Penularan wabah kolera di Suriah menjadi semakin besar akibat rusaknya infrastruktur pengolahan air negara.

Menurut United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), perang saudara di Suriah telah merusak dua pertiga instalasi pengolahan air Suriah, setengah dari stasiun pompa dan sepertiga menara airnya.

"Hampir setengah populasi bergantung pada sumber air alternatif yang seringkali tidak tidak layak konsumsi. Sementara setidaknya 70 persen limbah air juga tidak diolah," kata laporan tersebut.

Menurut WHO, Kolera umumnya tertular dari makanan atau air yang terkontaminasi, sehingga menyebabkan gejala berupa diare dan muntah yang berkepanjangan.

WHO memperingatkan tentang risiko kolera yang sangat tinggi di Suriah karena tidak adanya jaringan pembuangan air limbah atau sumber air minum utama yang terjamin kebersihannya.