Petani OKU Timur Keluhkan Langkanya Pupuk dan Harga Gabah Anjlok

Masyarakat OKU Timur hadiri reses DPRD Sumsel Dapil IV. (Ist/rmolsumsel.id)
Masyarakat OKU Timur hadiri reses DPRD Sumsel Dapil IV. (Ist/rmolsumsel.id)

Kegiatan reses yang dilakukan DPRD Sumsel Dapil IV dimanfaatkan masyarakat di OKU Timur menyampaikan keluh kesahnya. Masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani itu mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk saat musim tanam tiba.


Tak hanya itu, kesulitan petani bertambah saat musim panen tiba, di mana harga gabah anjlok. Hal itu membuat kerugian petani semakin besar.

Rombongan DPRD Sumsel Dapil IV berdialog dengan warga di Kecamatan Belitang III yang dipusatkan di Desa Nusa Tenggara, Desa Nusa Bakti dan Desa Tri Karya. Selanjutnya rombongan bergeser ke Desa Karang Kemiri Kecamatan  Belitang, Desa Tugu Mulyo Kecamatan Belitang Madang Raya, ke Desa Jaya Bakti Kecamatan Madang Suku I dan ke Kecamatan Martapura yang dipusatkan di Desa Kumpul Sari, Desa Kota Baru Induk dan Desa Perjaya Barat.

Koordinator reses Dapil IV (OKU Timur) DPRD Sumsel, Syarnubi mengatakan, salah satu masalah yang dikeluhkan warga OKU Timur adalah masalah kelangkaan pupuk yang dari tahun ke tahun tak kunjung tuntas.

“Warga minta Pemerintah lebih serius untuk menangani masalah pupuk. Karena hampir setiap musim tanam tiba, pupuk langka, terutama pupuk bersubsidi. Selain itu harganya juga mahal. Jadi petani minta masalah ini segera diatasi,” ujar Syarnubi, Senin (28/3).

Bahkan karena sudah terlalu kesal, petani minta agar subsidi pupuk dihapuskan saja dan diganti dengan bantuan uang untuk petani. Karena menurut mereka, selama ini penyaluran pupuk subsidi kurang tepat sasaran.

“Jujur saya juga ikut sedih mendengarnya. Karena para petani menyampaikan keluhannya dengan menangis. Mereka mengaku kesulitan mendapatkan pupuk setiap musim tanam, sedangkan saat panen harga gabah anjlok. Kondisi ini sangat menyulitkan petani, belum lagi harga sembako melambung, sehingga petani semakin menderita,” kata Syarnubi.

Syarnubi mengatakan, aspirasi ini akan disampaikan kepada Gubernur Sumsel dalam Rapat Paripurna.

“Kita minta Pemprov jangan hanya perhatikan, tapi hasil reses ini ditindaklanjuti. Bukan hanya sekedar diapresiasi saja, karena masalah yang kita sampaikan adalah murni dari aspirasi masyarakat,” tukas politisi PDI-Perjuangan tersebut.