Pupuk Langka dan Mahal, Ganjar Janji Tambah Subsidi Bila Jadi Presiden

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menemui Sedulur Tani Sukoharjo di Desa Karangwuni, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah/Ist
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menemui Sedulur Tani Sukoharjo di Desa Karangwuni, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah/Ist

Kebijakan paling tepat untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang menyebabkan mahalnya harga pupuk adalah dengan menambahkan kuantitas subsidi. Hal ini akan berdampak langsung tingkat produktivitas petani.


Begitu dikatakan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menemui Sedulur Tani Sukoharjo di Desa Karangwuni, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Satu subsidinya ditambah, alokasinya ditambah terus memudahkan cara akses tadi itu yang sekarang harus diperbaiki," ujar Ganjar memaparkan gagasannya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/12).

Selain itu, untuk memastikan petani mendapatkan haknya, Ganjar meyakini salah satu caranya dengan menggunakan Kartu Tani.

Menurutnya, kartu tani adalah identitas penting yang harus dimiliki petani jika ingin mendapatkan bantuan dan terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi.

Oleh sebab itu, Ganjar berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendataan petani dengan Satu Data Indonesia. Implementasi komitmen itu, adalah dengan menggagas program KTP Sakti.

Dengan program itu, kata Ganjar, rakyat yang berhak menerima bantuan nantinya akan lebih mudah terdata dan lebih tepat sasaran. Penyalurannya pun juga akan lebih cepat.

"Dengan identitas itu tinggal kita overlay datanya, sistemnya membaca, sehingga satu data Indonesia mesti dipraktikkan, nanti dipilah sesuai klaster yang ada," demikian Ganjar.