Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Sumsel tengah merancang aplikasi jual beli produk pertanian, Si Bejajo. Aplikasi ini nantinya bakal menjadi sarana pemasaran berbagai produk pertanian yang dihasilkan petani serta berbagai alat dan mesin pertanian.
- Rumah Pribadi Bupati Jember Terendam Banjir
- Pj Bupati Banyuasin Harap STQH Momentum Tingkatkan Kecintaan Terhadap Al-Qur'an
- Tips Dari Polisi Agar Pemudik yang Melintas di Muara Enim Aman dan Nyaman
Baca Juga
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Darwan mengatakan, aplikasi ini merupakan hasil kerjasama antara DPTPH Sumsel dengan dua lembaga. Yakni Pandu Tani Indonesia (Patani) dan Bank Sumsel Babel. Saat ini, aplikasi terus disempurnakan oleh tim IT.
“Rencananya, 6 Juli nanti bakal diresmikan langsung oleh Bapak Gubernur,” kata Darwan saat dihubungi, Kantor Berita RMOLSumsel.id. Kamis (7/1).
Darwan mengatakan, sebenarnya banyak produk pertanian hasil dari inovasi petani. Namun, selama ini proses pemasarannya masih dilakukan secara manual atau door to door. Melalui aplikasi khusus ini, petani bisa mengenalkan berbagai produk inovasinya. Baik secara nasional maupun internasional.
Ia mencontohkan, produk beras organik yang dihasilkan sejumlah petani di beberapa daerah di Sumsel. Seperti Kabupaten OKU Timur, Musi Rawas dan Banyuasin. Produk yang mereka hasilkan masih belum dikenal masyarakat luas.
“Untuk Kabupaten OKU Timur memang sudah ada yang menampungnya. Tetapi, untuk petani di daerah lain kan masih kesulitan pemasaran. Itu baru dari produk beras. Belum lagi dari jagung, kedelai dan berbagai produk pertanian lainnya,” kata Darwan.
Darwan menuturkan, di dalam aplikasi nantinya tidak hanya produk pertanian yang dikenalkan. Tapi juga produk sarana dan prasaran pertanian. Seperti pupuk, pestisida hingga alat dan mesin pertanian.
“Produsen pupuk seperti PT Pusri serta produsen alat mesin pertanian akan kita masukkan juga dalam aplikasi. Tujuannya agar petani tidak kesulitan lagi untuk mencari alat ataupun sarana dan prasarana pertanian yang dibutuhkan,” terangnya.
Khusus untuk mitra petani maupun toko pertanian, nantinya hanya diperuntukkan bagi petani ataupun toko yang berada di Sumsel saja. “Tapi pembelinya itu dari seluruh Indonesia maupun luar negeri,” ujar dia.
Menurut Darwan, aplikasi ini nantinya akan menjalani masa uji coba selama enam bulan. Petugas penyuluh pertanian yang sudah direkrut tahun ini nantinya akan mendata dan membimbing petani untuk menjadi mitra di aplikasi tersebut.
“Seluruh petani akan didata dan dibimbing untuk menggunakan aplikasi ini. Sehingga, mereka tidak kesulitan lagi dalam memasarkan produk secara langsung ke masyarakat,” jelasnya.
- Eksekutor Penyiraman Air Keras Terhadap Aktivis Sumsel Ditembak Polisi
- Perpanjang PPKM, MF Ridho: Jangan Sampai Masyarakat Lapar
- Ditegur Mendagri, Pemprov Sumsel Langsung Bayar Insentif Nakes