Penyidik Panggil Ferdy Sambo Dengan Sebutan “Jenderal” Saat Rekonstruksi, Begini Respons Mabes Polri 

mantan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo saat menjalani sidang kode etik, Kamis (25/6). (Repro/RMOLSumsel.id)
mantan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo saat menjalani sidang kode etik, Kamis (25/6). (Repro/RMOLSumsel.id)

Dugaan masih banyak anggota Polri yang segan dan takut terhadap Ferdy Sambo ramai jadi perbincangan, setelah potongan video pembunuhan Brigadir J, pada Selasa, 30 Agustus 2022 kemarin beredar.


Seorang penyidik memanggil “jenderal” kepada Ferdy Sambo saat rekonstruksi di rumah dinas Sambo, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Momen penyidik memanggil jenderal kepada Sambo itu saat adegan ke-54 E.

Kala itu pistol Sambo jatuh di depan rumah dinas. Kemudian, salah seorang penyidik bertanya untuk mengonfirmasi senjata yang jatuh tersebut.

Penyidik memanggil tersangka pembunuhan Brigadir J itu dengan sebutan jenderal.

"Tapi senpi-nya benar ya jenderal, jatuhnya?" tanya seorang penyidik kepada Sambo.

Dengan adanya isu tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo langsung merespon. Ia menegaskan, bahwa tidak ada anggota Polri maupun penyidik yang takut maupun sungkan dengan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Menurut, Dedi karir Ferdy sambo menjadi seorang Pati dan anggota polisi telah selesai setelah ia dijadikan tersangka hingga diberhentikan tidak hormat (PTDH).

"Ditakutin apanya. Sudah jadi tersangka, di-PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat) dan ditahan kan," kata Dedi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/9).

Dedi menambahkan tidak semua pemberitaan di media sosial harus ditanggapi. 

"Ngapain semua ditanggapin to. Mereka-mereka tuh hanya mau pansos dan terkenal saja, tidak penting," ujar mantan Kapolda Kalteng itu.