Penjualan Tas Hermes Meningkat, Laba Bersih Perusahaan Naik 4,3 Miliar Dolar AS

Karyawan di salah satu gerai Hermes/Net
Karyawan di salah satu gerai Hermes/Net

Penjualan tas mewah Hermes yang semakin populer di kalangan sosialita telah berhasil meningkatkan laba bersih perusahaan hingga mencapai 4,3 miliar Dolar AS atau sekitar Rp72,3 triliun. 


Laporan dari CNBC, Minggu (11/2/2024), peningkatan tersebut mencapai 28 persen dari tahun sebelumnya, didorong oleh total penjualan yang meningkat 16 persen menjadi 13,4 miliar Euro (setara dengan Rp225 triliun).

"Dengan peningkatan penjualan yang signifikan, kami sangat senang melaporkan pertumbuhan laba bersih yang kuat untuk tahun ini," kata seorang juru bicara Hermes dalam sebuah pernyataan kepada CNBC.

Peningkatan pendapatan ini juga berdampak pada peningkatan bonus bagi karyawan Hermes di seluruh dunia, dengan sekitar 22 ribu karyawan yang akan menerima manfaatnya.

"Kebijakan itu bertujuan membagi hasil pertumbuhan dengan semua orang yang berkontribusi setiap hari untuk Hermes," tambahnya.

Menurut pernyataan tersebut, setiap staf Hermes akan mendapatkan bonus sebesar 4.000 Euro atau sekitar Rp67,3 juta pada awal tahun ini, sebagai bagian dari kebijakan untuk membagi hasil pertumbuhan dengan semua kontributor perusahaan.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa nilai penjualan Hermes meningkat 14,5 persen di Jepang dan 12,9 persen di wilayah Asia-Pasifik lainnya pada tahun lalu. Pasar China, yang merupakan pasar utama bagi merek-merek mewah, juga melihat pembukaan toko ke-33 untuk Hermes. Jepang dan Asia-Pasifik secara keseluruhan merupakan pasar terbesar bagi Hermes, dengan total penjualan mencapai 7,5 miliar Euro.

Di pasar saham, saham Hermes sendiri mengalami kenaikan lebih dari empat persen menjadi 2.168 Euro pada transaksi pagi di bursa saham Paris, yang mengungguli raksasa kosmetik L'Oreal.