Krisis ekonomi akibat Covid-19 memaksa masyarakat putar otak untuk menghasilkan pendapatan. Seperti yang dilakoni Raden Maulana Mubarak. Warga Kelurahan Air Lintang Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim ini sudah setahun terakhir serius beternak jangkrik.
- Uang Beredar RI Tembus Rp8.888 Triliun pada Maret 2024
- KSSK Perkuat Koordinasi untuk Antisipasi Risiko Kuartal III 2021
- Tempat Komersil Ramayana Bakal Diisi UMKM
Baca Juga
Awal mula alumni Jurnalistik Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang terjun ke budidaya jangkrik ini berawal saat dirinya kesulitan dalam mendapatkan pakan untuk ikan gabus peliharaannya. Sebelum berbisnis jangkrik, Barak, sapaan akrabnya memang sudah beternak ikan gabus.
Karena pasokan jangkrik di pasaran minim untuk pakan ikan, akhirnya dia memutuskan untuk beternak jangkrik sendiri. Dia pun lalu mencari info mengenai cara beternak jangkrik yang benar. Bekal pengalamannya menonton video, dia lalu membuat kandang jangkrik satu kotak yang terbuat dari triplek,
“Awal mulanya beli telur dulu sebanyak 3 ons untuk ditetaskan di dalam kotak,” kata Barak saat ditemui, Kamis (17/3).
Sembari menunggu panen, dirinya juga mencari informasi dari sejumlah pemilik kios burung di Muara Enim. Dia pun baru mengetahui jika pasokan jangkrik untuk kebutuhan toko harus dipasok dari wilayah lain. Itupun tidak terlalu rutin sehingga stoknya sering kosong.
“Nah, dari situ saya memutuskan untuk serius beternak jangkrik,” bebernya.
Alhasil, Barak pun lalu menambah jumlah kandangnya menjadi lima unit. Dari tiga ons telur di dalam satu kotak, dirinya bisa panen sebanyak 15 kilogram jangkrik.
Barak menambahkan, merawat jangkrik ini tidak terlalu sulit dan repot, penetasan biasanya memakan waktu maksimal 10 hari semua telur sudah menetas. “Pada fase ini jangkrik tidak boleh kehabisan minum, biasanya, batang pisang diiris tipis menjadi solusi tepat untuk menjaga pasokan air dan kelembaban kotak jangkrik,” kata dia.
Selanjutnya, lanjut Barak, peternak bisa memasukan tambahan pakan lain, seperti irisan pepaya muda, batang pepaya, labu siam, sawi, daun singkong dan banyak tumbuhan hijau lain yang bisa menjadi pakan alternatif selain Voer.
“Semua kebutuhan Jangkrik ini, pada dasarnya sangat mudah ditemui, biasanya dalam kurun 35 hari, jangkrik sudah siap panen, namun yang paling penting adalah, seberapa disiplin kita merawatnya” ucapnya.
Selain memenuhi kebutuhan pakan ikan, Barak saat ini juga memasok jangkrik peliharaannya ke sejumlah kios burung. Dalam sebulan, penghasilan yang diterimanya dari penjualan jangkrik bisa mencapai jutaan rupiah.
“Rencananya kedepan saya akan tambah lagi kandangnya. Karena beternak jangkrik ini tidak perlu ruang atau lahan yang luas,” tandasnya.
- Nyamar Jadi Kernet, Polisi Ringkus Pelaku Pungli Sopir Truk di Muara Enim
- Lahan Digarap Sepihak, Warga Keban Agung Ancam Aksi Besar-besaran di PT Bukit Asam
- Kembalikan Formulir ke Nasdem, Firmansyah Tunjukkan Keseriusan Bertarung di Pilkada Muara Enim