Uang beredar (M2) di dalam negeri tembus di angka Rp8.888,4 triliun pada Maret 2024.
- Tekan Emisi Karbon, Pertamina Remajakan 22 Unit Tanker
- Syarat Terbaru Perjalanan Kereta Api Divre III Palembang, Berlaku Mulai 12 Juni 2023
- Gubernur Herman Deru Tantang PHRI Sumsel Ciptakan Kreasi Baru Even Pariwisata
Baca Juga
Angka tersebut tumbuh sebesar 7,2 persen secara tahunan (yoy), dengan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dari capaian Februari 2024 lalu sebesar 5,3 persen yoy.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyebut perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,9 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,2 persen (yoy).
Selain itu, pertumbuhan M2 juga dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.
"Penyaluran kredit pada Maret 2024 tumbuh sebesar 11,8 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,0 persen (yoy)," kata Erwin dalam keterangan resmi, Kamis (25/4).
Sementara tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 18,0 persen (yoy), setelah sempat terkontraksi sebesar 1,0 persen pada Februari 2024.
- Sido Muncul Bagikan Dividen Interim Sebesar Rp 378 Miliar
- Kebut Program Ekonomi Biru, KKP usung Metode Audit 5.0
- Harga Gas Elpiji di Indonesia Dinilai Tidak Realistis