Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berpotensi mengekspor karet hingga 800 ribu ton pada tahun 2025.
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- Teror Ular Kobra di Desa Celikah OKI, Dua Warga Tewas Dipatuk
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
Baca Juga
Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, Alex K Eddy, mengungkapkan bahwa angka tersebut didasarkan pada pencapaian ekspor tahun sebelumnya yang mencapai 740,624 ribu ton.
"Target ekspor karet Sumsel tahun ini diperkirakan mencapai 800 ton, atau setidaknya sama dengan tahun 2024. Hal ini karena belum ada pembukaan lahan baru maupun replanting tanaman karet," ujarnya saat diwawancarai di Palembang, Kamis (13/2).
Selain itu, harga karet di pasar internasional saat ini berada di kisaran 1,9 dolar AS per kilogram, meningkat signifikan dari harga sebelumnya yang sempat turun ke angka 1,3 dolar AS per kilogram.
Alex berharap harga yang stabil dan menguntungkan ini dapat terus bertahan agar petani semakin termotivasi untuk merawat kebun karet mereka. Ia juga mengimbau agar petani tetap fokus pada budidaya karet, mengingat permintaan global yang terus ada meskipun harga kerap berfluktuasi.
"Karet tetap menjadi komoditas yang dibutuhkan di pasar internasional. Oleh karena itu, kami mengajak para petani untuk tidak beralih ke tanaman lain dan tetap semangat dalam mengelola kebun karet mereka," tambahnya.
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- Teror Ular Kobra di Desa Celikah OKI, Dua Warga Tewas Dipatuk
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia