Pemkab OKU dan OKU Timur Bahas Penanganan Masalah Inflasi

Pemerintah OKU melalui utusannya, asisten satu, Slamet didampingi Kabag Perekonomian, Kabag Kerjasama dan staf analisis bagian kerjasama, menyambangi Pemkab OKU Timur/ist
Pemerintah OKU melalui utusannya, asisten satu, Slamet didampingi Kabag Perekonomian, Kabag Kerjasama dan staf analisis bagian kerjasama, menyambangi Pemkab OKU Timur/ist

Sepertinya permasalahan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu atau dalam bahasa ekonomisnya inflasi, menjadi permasalahan serius bagi Kabupaten OKU dan OKU Timur.


Hal ini terbukti dari penjajakan kerja sama di antara kedua kabupaten bertetangga tersebut. Pemerintah OKU melalui utusannya, asisten satu, Slamet didampingi Kabag Perekonomian, Kabag Kerjasama dan staf analisis bagian kerjasama, menyambangi Pemkab OKU Timur, Kamis (16/3).

Dalam pertemuan di ruang rapat Sekda OKU Timur,  hadir asisten satu Dwi Supriyanto didampingi Kabag Tapem dan beberapa pejabat OPD di OKU Timur.

Menurut Dwi Supriyanto,  kerjasama memang potensial dijalin oleh daerah yang berdekatan karena banyak hal bisa dikerjasamakan.

“Misalnya seperti batas wilayah, potensi di perbatasan, dan juga infrastruktur antar daerah,” katanya.

Sementara, asisten 1 Pemkak OKU, Slamet menyampaikan bahwa pihaknya mendapat perintah Pj Bupati OKI untuk melakukan penjajakan kerjasama seperti dalam hal batas wilayah, pertanian, UMKM, infrastruktur jalan dan banyak lagi sesuai OPD terkait.

“Intinya OKU berniat dan siap untuk bekerjasama dengan OKU Timur,” ucapnya.

Kerjasama ini, lanjut Slamet, dapat dimulai dari penanganan inflasi sesuai intruksi Kemendagri. Sehingga menekankan untuk mengadakan kerjasama dengan daerah lain.

“Kita ambil contoh beras yang surplus di OKU Timur, sementara di OKU baru mencukupi untuk pribadi. Selain beras yang bisa dikerjasamakan, yaitu perikanan,” pungkasnya.