Pemkab Muratara Ziarahi Makam Korban Pemekaran, Beri Santunan dan Kenang Jasa Pejuang

Wabup Muratara, Junius Wahyudi saat ziarah ke makam para korban pemekaran. (ist/rmolsumsel.id)
Wabup Muratara, Junius Wahyudi saat ziarah ke makam para korban pemekaran. (ist/rmolsumsel.id)

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Pemkab Muratara) menggelar ziarah ke makam para korban pemekaran sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas perjuangan yang telah mengantarkan terbentuknya Kabupaten Muratara. 


Ziarah dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) KBM, RT 11 Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Senin (5/5/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Muratara, Junius Wahyudi, beserta jajaran pejabat Pemkab, para asisten, kepala OPD, keluarga korban, dan masyarakat setempat. 

Selain doa dan pembacaan Yasin, Pemkab Muratara juga memberikan santunan kepada keluarga para korban pemekaran.

"Ziarah ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa para pejuang pemekaran. Tanpa perjuangan dan pengorbanan mereka, Kabupaten Muratara belum tentu bisa berdiri seperti sekarang," ujar Wakil Bupati Junius Wahyudi.

Ia menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pejuang pemekaran, termasuk masyarakat yang telah turut berjuang dalam proses panjang pembentukan Muratara, yang tak sedikit memakan korban jiwa.

"Semoga seluruh amal ibadah almarhum para korban diterima Allah SWT dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," ucapnya.

Junius menegaskan, kegiatan ziarah dan pemberian santunan ini rutin dilakukan setiap tahun agar para pejuang pemekaran tidak dilupakan begitu saja. 

Ia juga mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di Muratara untuk selalu bersyukur dan menghargai sejarah perjuangan tersebut.

"ASN dan TKS harus sadar bahwa keberadaan mereka hari ini adalah buah dari perjuangan yang panjang dan tidak mudah. Tanpa pemekaran, belum tentu kita bisa bekerja di pemerintahan seperti sekarang," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Pemkab Muratara juga menyerahkan santunan kepada keluarga korban pemekaran. Wakil Bupati berharap agar bantuan tersebut tidak dilihat dari jumlah nominalnya, namun sebagai bentuk kepedulian dan penghormatan terhadap jasa-jasa para pejuang.

"Inilah bentuk perhatian kami. Semoga bisa sedikit meringankan dan menjadi pengingat bahwa pengorbanan mereka tetap dikenang," pungkasnya.