Dapat dipastikan bakal menyebabkan banyak pengangguran Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) jika nantinya sistem di pelabuhan berbasis digital.
- Kemenkeu Berhasil Ungkap 11 WP dengan Penghasilan di Atas Rp1 Triliun
- Asosiasi Petani Tebu Harap Permenperin Tekan Aksi Mafia Gula
- Kelangkaan Minyak Goreng, Mendag: Sepekan ke Depan Kembali Normal
Baca Juga
Demikian disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi narasumber dalam Bincang Stranas PK bertajuk "Memangkas Waktu dan Biaya di Pelabuhan" yang disiarkan langsung di akun YouTube Stranas PK Official, Kamis siang (11/11).
Luhut mengatakan, pengawasan terhadap implementasi nasional logistik ekosistem yang akan diterapkan tidak hanya di Batam, tetapi diimplementasikan pada 10 pelabuhan utama di Indonesia
"Itu akan membuat gambar Indonesia menjadi hebat ke depan," ujar Luhut seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/11).
Selain itu kata Luhut, hal lain yang masih perlu dibenahi adalah, tatakelola TKBM. Ke depannya, semua peralatan di pelabuhan akan berbasis digital.
"Sehingga akan banyak pengurangan TKBM, dan selama ini TKBM hanya disediakan oleh koperasi," kata Luhut.
Sehingga, demi spirit untuk meningkatkan pelayanan persalinan yang sehat kata Luhut, perlu dibentuk lebih dari satu penyedia jasa TKBM bagi pelabuhan.
"Sehingga dapat dicapai efisiensi yang lebih baik. Kemenko Marvest, (Kementerian) Perhubungan, Kemenaker, Kementerian Koperasi serta KPK, sedang menyusun regulasi pembenahan tatakelola TKBM tersebut. Bagi tenaga kerja yang tidak memenuhi kualifikasi, nantinya akan ditampung untuk dialihkan untuk pekerjaan sesuai dengan kemampuannya," pungkas Luhut.
- Tongkang Batu Bara Tabrak Pelabuhan dan Dermaga di Sungai Musi Dapat Kecaman Masyarakat Palembang
- Selain Boom Baru, Ternyata Ada Belasan Pelabuhan Dibawah Pelindo Raih Proper Merah Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Komisi IV DPRD Sumsel Pertanyakan Tata Kelola Pelabuhan Boom Baru oleh Pelindo II