Pandawa Ganjar Dorong Milenial Kembangkan Kebudayaan di Kota Palembang

Sukarelawan Pandawa Ganjar terus mendorong pemuda dan pemudi generasi Z dan milenial untuk mengembangkan kebudayaan di beberapa daerah di Indonesia.


Kali ini, loyalis Ganjar Pranowo tersebut bersama seniman dan budayawan di Kota Palembang serta generasi milenial mengembangkan kebudayaan di wilayah itu.

Salah satunya melalui kegiatan diskusi publik bertema "Temu Seniman dan Budayawan Sriwijaya untuk Dukung Ganjar" di Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 2, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Jumat (7/7).

Koordinator Wilayah (Korwil) Pandawa Ganjar Sumsel Aam Al Fatih mengatakan sekarang perbincangan generasi milenial di Sumsel terkait kebudayaan daerah makin tergerus karena pesatnya perkembangan media sosial. Karena itu, Pandawa Ganjar berusaha memunculkan lagi diskusi publik yang membahas tentang kebudayaan dan kesenian asli daerah mereka 

"Diskusi dan pertemuan ini digelar untuk membangkitkan kembali ingatan generasi Z dan milenial terhadap pentingnya sejarah kebudayaan dan kesenian di Sumsel, khususnya Kota Palembang," ungkapnya di sela-sela diskusi.

Aam menjelaskan, dengan adanya pertemuan ini, para peserta yang merupakan mahasiswa di Sumsel ikut berpartisipasi dalam mengembangkan kebudayaan di Kota Palembang, misalnya ikut memajukan ciri khas pakaian Kota Palembang tanjak batik.

"Nah, harapan kami terkait pertemuan dan diskusi hari ini untuk mengembangkan potensi budaya dan mengingatkan kembali bahwa pentingnya sejarah di daerah masing-masing," ucapnya.

Aam juga berharap pemerintah turut andil dalam memajukan kebudayaan dan kesenian di Sumsel dengan beberapa fasilitas penunjang.

"Setelah adanya diskusi ini, kami menitipkan pesan kepada Bapak Ganjar jika menjadi presiden agar bisa memfasilitasi kami kaum muda agar mudah menggelar kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan," ujarnya.

Aam mengatakan diskusi budaya ini disambut antusias puluhan peserta. Menurut dia, peserta kebanyakan berasal dari kalangan mahasiswa dan pekerja yang peduli terhadap kebudayaan dan sejarah daerah mereka.

Untuk terus melanjutkan program memajukan dan mengembangkan budaya Palembang, Pandawa Ganjar berencana menggelar festival kebudayaan yang diisi para seniman dan budayawan setempat untuk berkreasi.

"Ke depan kami ingin mengangkat festival kebudayaan di Sumsel. Jadi, masing masing daerah mengangkat budaya lokal di provinsi untuk dikenalkan kepada masyarakat luas," ujar Aam.

Sementara itu, Vebri Al Lintani sebagai narasumber merespons positif dialog kebudayaan yang digelar pendukung Ganjar Pranowo ini.

"Saya kira kegiatan ini sangat bangus ya. Ada mahasiswa yang ingin tahu kebudayaan di Sumsel atau Palembang," ungkapnya.

Budayawan Palembang ini mengatakan Sumsel kaya akan kebudayaan dan latar belakang sejarah yang cukup panjang di Nusantara. Mulai dari Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang.

"Kami mencoba menanamkan kepada kawan-kawan mahasiswa betapa kita tidak boleh meninggalkan sejarah sebagaimana pesan Bung Karno tentang Jas Merah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Itu juga akan menambah kecintaan kita terhadap bangsa," ucapnya.

Menurut Vebri, dengan diskusi kebudayaan ini para pemuda makin menunjukkan kecintaan dan semangat untuk terus menjaga serta mengembangkan budaya daerahnya.

"Lewat kesempatan ini, penting agar mereka memahami sejarah. Dengan memahami sejarah, muncul rasa nasionalisme untuk membangun dan berpikir positif tentang negara ini," ungkapnya.

Vebri menilai harus ada sosok pemimpin yang peduli terhadap berkembangnya budaya di Indonesia, khususnya Sumsel.

"Saya kira Pak ganjar cukup berkompeten untuk membangun kebudayaan di negeri ini. Harapan kami, beliau memperkuat kebudayaan dalam visi-misi pembangunannya," katanya.