Media sosial kembali dihebohkan dengan video kekerasan seorang oknum Kepala Sekolah yang melakukan penamparan terhadap puluhan siswa didiknya.
- Pemkab Banyuasin Tindak Tegas Oknum Kepsek Pungli Wali Murid
- Mantan Kepsek SMAN 19 Palembang dan Kejari Jalani Sidang Perdana Gugatan Praperadilan
- Kepsek SD dan SMP se-Palembang di Ultimatum, Melanggar Dikenakan Sanksi
Baca Juga
Video berdurasi enam detik tersebut merekam seorang wanita berseragam tenaga pendidikan yang memukul belasan siswa yang sedang duduk jongkok di kelas.
Belakangan diketahui, video tersebut terjadi di SMA Negeri 1 Pemulutan Selatan Ogan Ilir. Kejadiannya Rabu (13/9) namun baru viral di media sosial Jumat (16/9. Sosok penampar siswa dalam video tersebut merupakan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pemulutan Selatan Ogan Ilir, Masnawati. Sementara siswa yang ditamparnya berasal dari kelas XI IPS 2.
Misnawati yang dibincangi usai video viral mengaku kejadian tersebut terjadi lantaran siswa di kelas tersebut kerap membuat ulah di dalam kelas. Selain makan di kelas, mereka juga dilaporkan sering merokok di dalam kelas. Namun saat diperiksa, tak ada satupun siswa di kelas tersebut yang mengaku sehingga semua dihukum.
"Saat ditanya, tidak ada yang mengaku dan kompak menutupi. Kami ini mendidik, sama sekali bukan menyakiti," kata Masnawati.
Kenakalan siswa, lanjutnya, bahkan membuat salah seorang guru berhenti mengajar akibat tak tahan dengan kelakuan siswa. "Guru itu sampai menangis curhat ke saya. Dia (guru) sekarang berhenti mengajar," kata dia.
Perbuatan Kepsek tersebut berujung ke proses hukum. Sejumlah orang tua siswa mendatangi Mapolres Ogan Ilir untuk mengadukan insiden penamparan tersebut. Dari laporan orang tua siswa, diduga yang menjadi korban penamparan sebanyak 32 siswa.
Salah seorang siswa, Pitung mengatakan, insiden tersebut terjadi Rabu (14/9) lalu. Oknum Kepsek tersebut mendatangi kelas lantaran mendapat laporan jika ada siswa yang merokok di kelas. Hanya saja, ketika didatangi seluruh siswa tidak ada yang mengaku. Seluruh siswa lalu dihukum dengan dijemur di lapangan sekolah.
Namun, setelah mendapatkan hukuman, seluruh siswa juga tidak ada yang mengaku. Hingga akhirnya oknum Kepsek tersebut emosi hingga akhirnya melakukan penamparan.
"Selain menampar, Ibu Kepsek ini juga mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas untuk didengar. Kami minta oknum Kepsek ini bisa dihukum," katanya lagi.
Sementara itu, Henny Yulianti, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan peristiwa itu, kekerasan secara fisik karena ini tak jadi panutan
"Merokok di kelas juga salah, seharusnya tak harus dilakukan siswa. Karenanya kami juga menyayangkan adanya pemukulan siswa itu. Sebab seharusnya pihak sekolah mencari solusi atau cara lain untuk berbicara dengan siswa," ucapnya.
Disdik Sumsel Belum Terima Laporan
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumsel, Riza Pahlevi mengaku belum menerima laporan terkait insiden penamparan puluhan siswa didik oleh oknum Kepala SMAN 1 Pemulutan Selatan Ogan Ilir.
"Saya baru tahu inilah," kata Riza saat dihubungi wartawan.
Dia menjelaskan, insiden tersebut cukup disayangkannya. Sebab, kekerasan dalam bentuk apapun di dunia pendidikan tidak diperkenankan. "Harusnya laporkan saja ke orang tuanya. Jika orang tuanya tidak berkenan jangan masukan anak ke sekolah formal, ke paket c saja. Harusnya sebagai orang tua intropeksi juga,"
Apalagi sambungnya, sudah ada guru yang tidak sanggup lagi mengajar di kelas tersebut dan berhenti dari sekolah.
"Kami akan cek dan mengutus kepala bidang untuk mengetahui kronologisnya seperti apa. Jadi nanti akan dicek dulu ya kebenarannya bagaimana," tandasnya.
- Bupati Ogan Ilir Ajukan Bangubsus Rp55,5 Miliar, Gubernur Sumsel Soroti Infrastruktur Rawa
- Manfaatkan Listrik Padam, Perampok Gasak Rp300 Juta dari Agen BRILink di Ogan Ilir
- Bus Miyor Tujuan Padang-Jakarta Terbalik Tol Kayuagung, Satu Penumpang Dikabarkan Tewas