Ngaku Pegawai PU, Pencuri Pipa Diamankan Kodim 0404 Muara Enim

Diduga pelaku pencurian pipa beronjong diserahkan ke Mapolres Muara Enim. (ist/RmolSumsel.id)
Diduga pelaku pencurian pipa beronjong diserahkan ke Mapolres Muara Enim. (ist/RmolSumsel.id)

Modus mengaku bekerja di dinas PU Muara Enim, diduga pelaku pencuri pipa bronjong yang berada di desa Tanjung Karangan Kecamatan Tanjung Agung, diamankan satuan Intel Kodim 0404 Muara Enim, sabtu (19/8). 


Pelaku berinisial E A (38) merupakan warga dusun V Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim diketahui melakukan aksi pencurian bersama empat rekannya yang lain.

Komandan Kodim 0404 Muara Enim, Letkol Arh Rimba Anwar mengatakan bahwa anggota intel kodim mendapatkan informasi terkait adanya dugaan pencurian pipa. "Pipa itu yang digunakan untuk mengaliri air ke sungai di desa tanjung karangan," ujarnya. 

Lanjutnya, atas informasi itu, maka Kodim 0404 Muara Enim melakukan pengamanan terhadap terduga pelaku pencurian pipa tersebut. "Karena takutnya, ada keterlibatan oknum, namun setelah diperiksa tidak ada, ya karena pencurian itu dilakukan di siang hari," bebernya. 

Lanjutnya, dalam pemeriksaan , terduga pelaku ini melakukan pencurian pada 15 agustus 2023 pada siang hari. "Pencurian dilakukan bersama dengan empat rekannya menggunakan alat oksigen dan gas, dan mobil pickup," tuturnya. 

Dalam aksinya juga pelaku mengaku dari dinas bina marga sehingga membuat warga setempat tidak bisa berbuat apa apa. "Pipa besi hasil curian tersebut dijual dimana harganya Rp 5.000 per kilo, dimana total panjangnya sekitar delapan meter dengan berat 1,1 ton," ungkapnya. 

Atas pengamanan tersebut, pihaknya menyerahkan ke Polres Muara Enim karena yang memiliki kewenangan untuk memeriksa lebih lanjut. "Ya karena itu kewenangan kepolisian, kita hanya membantu mengamankan saja sebagai bentuk sinergitas, dan apa yang dilakukan oleh pelaku jelas akan membahayakan warga sekitar," bebernya. 

Dalam keterangannya, EA (38) mengatakan bahwa dirinya melakukan pencurian bersama empat rekannya dimana dirinya memotong pipa. "Memotong pipa pakai alat potong oksigen dan gas, dibawa bersama teman," tuturnya. 

Lanjutnya, dalam aksinya dirinya mengaku dari petugas PU Bina Marga sehingga bisa lancar melakukan aksinya walau di siang hari. "Besinya delapan meter, kami potong jadi semeter baru dibawa ke mobil," bebernya. 

Dari besi tersebut terjual Rp5,5 juta hanya saja dirinya bersama teman lain hanya menerima bersih Rp3,5 juta sisanya diberikan ke pemilik mobil pick up yang digunakan. "Kami bagi lima dapat masing masing Rp700 Ribu itu untuk bayar kontrakan rumah dan susu anak," tuturnya.