New Oplet LRT Musi Emas, Ini Keunggulan dan Jalur Angkot Baru di Palembang

New oplet, angkutan umum baru hadir di Kota Palembang. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmolsumsel.id).
New oplet, angkutan umum baru hadir di Kota Palembang. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmolsumsel.id).

Pemprov Sumsel bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghadirkan Feeder LRT Musi Emas atau new oplet sebanyak 29 unit di Kota Palembang. Terdapat keuntungan serta keunggulan dari oplet baru di Kota Pempek tersebut.


Seperti dijelaskan Direktur Lalulintas Jalan Kemenhub RI, Suharto bahwa dalam upaya meningkatkan ‘Gerakan Kembali ke Angkutan Umum’, dihadirkan oplet sebagai moda transportasi yang terintegerasi dengan Trans Musi (BRT/BTS) dan Light Rail Transit (LRT).

“Karena road faktor dari bis Trans Musi terus mengalami peningkatan, tentu hasil itu akan ditunjang lagi dengan hadirnya fedder LRT Musi Emas atau new oplet di Kota Palembang,” kata Suharto dalam acara Launching new oplet, Sabtu (11/6).

Saat ini, oplet-oplet tersebut akan beroperasi hanya pada dua trayek atau jalur, yakni Asrama Haji-Talang Kelapa-Talang Buruk dan Asrama Haji-Sematang Borang-Jalan Kol Haji Burlian. 29 oplet tersebut berjenis Daihatsu Luxio tipe X yang mana pembayarannya menggunakan e-money.

“Pembayarannya menggunakan e-money dan dengan satu kartu bisa terintegerasi dengan moda transportasi lain, seperti LRT dan Trans Musi,’ jelasnya.

Kemudian keunggulan lainnya yakni tidak ada lagi ngetem atau menunggu penumpang, semua operasi dilakukan sesuai Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Bahkan, oplet tersebut dilengkapi dengan CCTV dibangku penumpang dan supir yang berguna untuk memantau selama perjalanan.

Tidak hanya itu, bagi supir oplet tersebut, akan mendapatkan gaji layaknya ASN, yakni lebih dari UMR Kota Palembang. Serta mendapatkan uang makan, transport, dan uang pulsa.

Suharto menambahkan, guna menarik minat masyarakat, oplet tersebut akan digratiskan hingga akhir tahun 2022. Kemudian akan berlaku dengan harga yang akan ditetapkan.

“Untuk harganya sendiri kita masih rencanakan masih kita evaluasi, namun bisa diperkirakan sekitar Rp3-4 ribu sekali jalan,” jelasnya.