Dinas Kesehatan (Dinkes) Lubuklinggau mengingatkan kepada masyarakat di musim hujan saat ini untuk waspada penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan malaria.
- Amankan Mudik Lebaran, 114 Personel Disebar di Tiga Pos Pam OKU Timur
- Kasus DBD di Muara Enim Meningkat, Dinkes Imbau Masyarakat Terapkan Ini
- Buntut Dugaan Penelantaran Pasien, Tiga Nakes Puskesmas Pauh Ditarik ke Dinkes Muratara
Baca Juga
"Sekarang ini yang banyak biasanya DBD dan malaria kalau pancaroba," kata Kabid P2P Dinkes Lubuklinggau, Lena Agustini, Rabu (16/10).
Kasus penyakit tersebut meningkat karena disebabkan kurangnya pembersihan sarang nyamuk (PSN). Seharusnya, penyuluhan dilakukan bukan hanya oleh Dinkes, tapi di lingkungan masing-masing.
"Di lingkungan kita sendiri harus bersih. Cuma edukasi penyuluhan itu kan banyak leading sektor, harus terlibat mulai dari RT dan Lurah," ujarnya.
Menurut Lena, kalau sudah positif DBD pihaknya baru melakukan fogging (pengasapan). Dan permintaan fogging tersebut ia mengungkapkan banyak dilakukan masyarakat. Dimana masyarakat menganggap fogging itu adalah cara yang terbaik kalau sudah terkena DBD.
"Padahal yang paling penting itu tdi adalah lakukan PSN, lakukan 3 M (menguras, menutup dan mengubur)," ungkapnya.
Kata Lena, kalau pihaknya melakukan fogging tersebut harus sesuai dengan SOP. Diantaranya harus sudah keluar data Rumah Sakit (RS) bahwa pasien tersebut positif DBD.
"Maka kami baru melakukan fogging dan penyelidikan epidemiologi dulu bersama Puskesmas. Nanti turun ke tempat rumah pasien tersebut dan dilakukan edukasi dan dikasih abate," bebernya.
Sejauh ini menurut Lena, kasus DBD di Lubuklinggau alami kenaikan 10 persen. Namun peningkatan tersebut tidak terlalu banyak. "Masih dalam batas normal, karena kan 10 persen ini kan 209, kemarin itu dibawah 200. Ini kan baru sampai bulan September data yang disampaikan," terangnya.
Berikut jumlah DBD dari Januari sampai dengan September 2024 dengan total 209 penderita. Berdasarkan data di Puskesmas Sumber Waras 17 penderita, Simpang Periuk 34 penderita, Citra Medika 59 penderita.
Kemudian Puskesmas Taba 11 penderita, Swasti Saba 9 penderita, Perumnas 18 penderita. Lalu Puskesmas Sidorejo 8 penderita, Petanang 3 penderita, Megang 35 penderita dan Maha Prana 15 penderita.
- Bus Rusak Terbakar di Lubuklinggau, Pria dengan Gangguan Jiwa Tewas Terpanggang
- Mobil Bus yang Terparkir Depan Bengkel Hangus Terbakar, Satu Orang Tewas Terpanggang
- Kecelakaan Tunggal di Lubuklinggau: Truk Tronton Rusak Parah, Sopir Melarikan Diri