Aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Senin (11/4), diharapkan bisa berlangsung kondusif.
- Polres Muara Enim Gelar Simulasi Pengamanan dan Penanganan Unjuk Rasa Menyambut Pemilu 2024
- Aksi May Day di Palembang Berjalan Tertib, Gubernur dan Kapolda Sumsel Potong Tumpeng Bersama Serikat Buruh
- Tuntut Pembatalan Reformasi Pensiun, Ratusan Ribu Orang di Prancis Unjuk Rasa
Baca Juga
Untuk itu, aparat penegak hokum (APH) yang mengawal aksi diharapkan mampu mengendalikan diri dan tidak menggunakan senjata ketika mengawal mahasiswa menyampaikan aspirasnya.
"Jangan mempergunakan peluru tajam, serta melakukan hal-hal atau tindakan yang berlebihan yang melanggar HAM, dan menyakiti hati rakyat,” kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas kepada wartawan, Minggu (10/4).
Dia meminta pemerintah juga tidak menghalang-halangi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mereka lantaran kebebasan berpendapat dilindungi oleh konstitusi.
"MUI mengimbau kepada pemerintah dan seluruh pihak terkait agar menghormati hak-hak dari mahasiswa dan rakyat yang ikut berunjuk rasa, dengan tidak menghambat dan menghalang-halangi peserta unjuk rasa yang akan datang ke Jakarta,” terangnya.
Di satu sisi, MUI juga meminta para demonstran untuk tertib dalam menyampaikan aspirasi mereka. Jangan sampai aksi berubah menjadi anarkis dan melanggar hukum. Tidak kalah pentingnya, aksi harus tetap menjaga kebersihan lingkungan dan tidak mudah terprovokasi.
- Ribuan Mahasiswa di Palembang Siap Gelar Aksi Besar di DPRD Sumsel, Ini Tuntutannya
- MUI Tegaskan Haram bagi Orang Kaya Gunakan LPG 3 Kg dan Pertalite Bersubsidi
- Heboh Nama Produk Tuyul, Wine dan Beer Lolos Halal, Begini Respons Kemenag dan MUI