Miris! Jalan Simpang Keromongan–Bandara OKU Timur Mulai Rusak dan Jadi Lokasi Mesum

Lokasi jalan Simpang Keromongan – Bandara OKU Timur yang mulia rusak dan jadi tempat mesum. (Amizon/Rmolsumsel).
Lokasi jalan Simpang Keromongan – Bandara OKU Timur yang mulia rusak dan jadi tempat mesum. (Amizon/Rmolsumsel).

Selain masih bermasalah dengan warga yang menuntut ganti rugi pembebasan lahan proyek Jalan Simpang Keromongan – Bandara di Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur.


Nasib proyek jalan senilai Rp.34,9 miliar yang bersumber dari Bantuan Gubernur (Bangub) tahun 2019 tersebut terancam rusak dan telah ditutupi semak belukar.

Hasil pantauan awak media, Rabu (1/2), di beberapa titik badan jalan dengan lebar 12 meter itu telah menyempit lantaran tertutup rumput liar. Bahkan jalan cor beton tersebut terlihat sudah usang dan mulai mengelupas.

Mirisnya, lantaran belum difungsikan dan tak ada lampu penerangan, diduga dijadikan lokasi pasangan muda-mudi untuk mesum. Sebab ditemukan alat kontrasepsi kondom bekas pakai di salah satu titik jalan.

Menurut salah seorang warga, Rohman (44), sejak pengerjaan jalan itu disetop 2020 lalu, hingga saat ini tidak ada pihak yang melakukan perawatan ataupun mengecek jalan tersebut.

“Saya kurang paham, tapi sudah beberapa tahun terakhir jalan ini dibiarkan saja oleh pemborong dan pemerintah, sejak pengerjaannya disetop warga dan PT KAI,” ujarnya.

Ditanya mengenai alat kontrasepsi yang ditemukan di dekat kebun yang disadap nya, dia mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

“Kalau siang atau sore hari, saya tidak pernah lihat ada orang berhenti. Mungkin malam hari, karena memang suasananya gelap di sini,” katanya.

Senada dikatakan, Tarjono. Dia mengaku pernah melihat mobil dan sepeda motor berhenti di beberapa titik di jalan tersebut.

“Saya pernah lewat ada pasangan yang duduk di gorong-gorong jalan, mungkin mereka sedang melakukan perbuatan mesum di sana,” katanya.

Dia berharap, meski belum difungsikan pemerintah OKU Timur sebaiknya memberikan lampu jalan sebagai penerangan. "Kalau gelap bisa saja rawan kejahatan atau dijadikan tempat mesum,” tandasnya.

Sementara, Kades Keromongan, Marwan saat dihubungi ke nomor ponselnya, hingga berita ini dibuat tidak ada jawaban.

Begitu juga pihak Dinas PUTR, tidak ada satu pun pejabat berwenang yang bisa dimintai keterangan. “Pak Kadin sedang DL. Kalau Kabid-kabid nya lagi isomah,” kata salah satu pegawai yang hendak keluar dari kantor PUTR.