Menjelang Libur Nataru, Ini Kesiapan Pelabuhan di Sumsel

Pelabuhan TAA di Sumsel. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Pelabuhan TAA di Sumsel. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah pelabuhan di Sumsel kini mulai bersiap untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan juga menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.


Bagian Komersil PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional II Palembang, Wahyudi mengatakan hingga saat ini kondisi penumpang dipelabuhan Pelindo masih tergolong standar dan belum terlihat ada lonjakan meski menjelang Nataru. 

"Lonjakan penumpangnya masih standar saja, dan rata-rata masih 100 orang dengan kapasitas maksimal kapal mencapai 350 penumpang," katanya, Sabtu (27/11).

Biasanya memang, menjelang hari besar terjadi lonjakan penumpang. Sehingga, jadwal keberangkatan kapal melalui pelabuhannya tersebut akan ditambah. Penambahan jadwal ini tentunya juga harus sesuai dengan arahan operator kapal penumpang.

"Tapi jika berkaca dari tahun sebelumnya ini penumpang justru menurun drastis. Bahkan, pernah tidak jalan sama sekali. Tapi, kami tidak tahu untuk tahun ini," ujarnya.

Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya belum menerima arahan dari KSOP untuk menerikan posko Nataru. Selain itu, pihaknya juga masih menunggu aturan penerapan PPKM level 3 di pelabuhan. Meski demikian, pihaknya tentu akan menaati setiap aturan dan regulasi yang berlaku. 

“Intinya kita dari Pelindo adalah penyedia sarana untuk fasilitas keberangkatan dan kepulangan. Kalau untuk antisipasi PPKM Level 3 kita terus berkoordinasi dengan pihak penyedia layanan kapal yang akan dirujuk ke KSOP, kalau untuk screening covid-19 kita berkoordinasi dengan Kantor Karantina Pelabuhan (KKP) dan keamanan dengan Polisi Air,” pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA), Iwan Gunawan mengatakan pihaknya juga belum menerima araahan dari Dishub Sumsel untuk menerapkan PPKM Level 3 hingga saat ini. Meski demikian, pihaknya tetap memperketat setiap keberangkatan dan kedatangan.

"Jadi mereka harus taat prokes ddan diwajibkan untuk vaksin serta antigen," katanya.