Menelusuri Pembuatan Batik Bermotif Lemang, Pelajar SMPN 1 Kunjungi LPK Lapas Muara Enim

Pelajar dari SMP Negeri 1 Muara Enim mengunjungi tempat pembuatan batik bermotif lemang di LPK (Lembaga Pendidikan Keterampilan) Lapas Muara Enim/ist
Pelajar dari SMP Negeri 1 Muara Enim mengunjungi tempat pembuatan batik bermotif lemang di LPK (Lembaga Pendidikan Keterampilan) Lapas Muara Enim/ist

Dalam semangat memperkuat rasa cinta terhadap budaya dan kearifan lokal, pelajar dari SMP Negeri 1 Muara Enim melangkah menuju dunia seni dan tradisi. Mereka mengunjungi tempat pembuatan batik bermotif lemang di LPK (Lembaga Pendidikan Keterampilan) Lapas Muara Enim, yang menjadi pusat pengembangan kreativitas dan kemandirian bagi warga binaan.


Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam membangun profil Pelajar Pancasila, yang mengedepankan pentingnya rasa cinta terhadap budaya dan kearifan lokal sebagai bentuk konkret dari cinta terhadap tanah air.

LPK Lapas Muara Enim dipilih sebagai tujuan kunjungan karena merupakan sentra pembuatan batik bermotif lemang, salah satu bentuk kearifan lokal yang berasal dari Kabupaten Muara Enim.

Guru pembimbing tugas Projek II Profil Pelajar Pancasila, Lismiliana, bersama dengan kelompok siswa dan siswi dari SMP N 1 Muara Enim, terdiri dari 6 pelajar dengan Alya Putri Wianita sebagai ketua kelompok, diterima dengan hangat oleh Kasi Binadik Lapas Muara Enim, Taufik, dan Kasubsi Giatja Zulaiwan Fajri.

Lismiliana menyatakan bahwa para pelajar sangat antusias karena bisa terlibat langsung dalam proses pembuatan batik bermotif lemang yang menggambarkan kearifan lokal Kabupaten Muara Enim.

Dalam kata-katanya, pelajar juga mencoba langsung proses pembuatan batik, yang memberikan dimensi pengalaman dan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

"Kami berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Lapas Muara Enim. Kami mengakui bahwa kunjungan ini merupakan langkah penting dalam mendekatkan generasi muda dengan warisan budaya lokal yang kaya dan bernilai," ungkap Lismiliana.

Kasi Binadik Lapas Muara Enim, Taufik, menjelaskan bahwa pembuatan batik bermotif lemang adalah bagian dari program pembinaan kemandirian yang diberikan kepada warga binaan.

"Program ini tidak hanya memberikan mereka keterampilan baru, tetapi juga membantu membentuk kepribadian yang lebih kuat," ujarnya.

Dalam interaksi dengan para pelajar, ketua kelompok, Alya, mengungkapkan rasa antusiasme dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Dia menegaskan bahwa pengalaman langsung ini memberikan wawasan baru tentang budaya lokal dan memperdalam pemahaman tentang batik bermotif lemang.

Kunjungan ini tak hanya sebatas tentang proses pembuatan batik, tetapi juga mengenai semangat dan cinta terhadap identitas budaya lokal.

"Kami berkomitmen untuk terus melestarikan kearifan lokal dan menghormati warisan nenek moyang kami, sebagai kontribusi nyata dalam membangun bangsa yang berakar pada nilai-nilai tradisi dan Pancasila," tegas Alya.